BANDUNG, iNews.id - Lima warga Kabupaten Garut jadi korban hoaks penculikan anak di Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumnsel). Mereka diserang warga dan dituduh sebagai penculik anak.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kelima warga Garut merupakan pedagang jaket kulit keliling menggunakan mobil. Mereka setiap hari keliling kampung dan desa.
Nahas, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya yang telah termakan kabar bohong atau hoaks menuduh mereka sebagai penculik anak.
Akibatnya fatal, kelima warga Garut diserang. Mobil mereka dihancurkan dan sejumlah pakaian, termasuk jaket kulit khas Garut yang mereka jajakan dijarah warga. Bahkan lima warga Garut itu dipukuli.
Beruntung kelima warga Garut tersebut diselamatkan oleh Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra. Saat ini, kondisi lima korban dalam keadaan sehat dan dirawat di rumah Serma Abdul Kadir, anggota TNI.
Kepastian lima warga Garut tersebut selamat disampaikan anggota DPR Dedi Mulyadi. Berdasarkan rilis yang diterima iNews.id, Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi menelepon Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra.
Dari sambungan telepon Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra memastikan kelima warga Garut tersebut dalam kondisi sehat dan akan segera kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Kebetulan di sini ada anggota TNI yang istrinya orang garut. Sekarang saudara-saudara kita itu (5 warga Garut) berada di sana,” kata Kapolres Muratara.
Menurut AKBP Ferly Rosa Putra, lokasi kejadian cukup jauh dari pusat kota Kabupaten Muratara. Warga di sana tak terbiasa kedatangan warga dari tempat lain.
Terlebih saat kejadian para korban menggunakan mobil dengan pelat nomor momor Z (Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang, Pangandaran, dan Kota Banjar).
"Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Muratara dan seluruh Indonesia agar tidak cepat termakan oleh hoaks. Ini (hoaks) berbahaya sekali,” ujar AKBP Ferly Rosa Putra.
Saat ini, tutur Kapolres Muratara, warga setempat telah meminta maaf kepada para korban. Warga pun berinisiatif mengumpulkan dana untuk diberikan kepada para korban sebagai ganti rugi.
Dia memastikan kondisi di lapangan sudah kondusif. Begitupun kelima korban kondisinya sehat meski saat kejadian beberapa di antaranya menjadi korban pemukulan dan barang jualan berupa jaket kulit khas Garut dijarah warga.
“Saya ucapkan terima kasih. Pak Kapolres dan jajaran sudah menyelamatkan warga Garut,” ucap Kang Dedi di akhir telepon.
Selain itu, Kang Dedi juga menelepon Serma Abdul Kadir, anggota TNI yang kini merawat kelima orang Garut tersebut. Serma Abdul Kadir mengatakan, dari lima korban, tiga di antaranya telah dipulangkan.
Sementara dua lagi menunggu esok hari sekaligus membawa mobil mereka yang dirusak warga. “Alhamdulillah aman. Kalau besok tidak ada halangan dua orang yang masih di sini akan pulang sekaligus nanti mobil mereka yang rusak dibawa pakai truk. Besok saya ikut mengawal mengantar mereka ke Garut,” kata Serma Abdul Kadir.
Kang Dedi pun sempat berkomunikasi dengan salah satu korban bernama Luky melalui telepon Serma Abdul Kadir. Luky mengatakan tak menyangka akan menjadi korban hoaks.
Luky mengatakan, dia dan teman-temannya sudah sekitar satu bulan berjualan di Sumatera Selatan. Dia bisa bertahan karena jaket kulit khas Garut diminati di sana. Bahkan sebelum kejadian dia baru membawa stok baru dari Garut.
Saat kejadian, kata Luky, menjual jaket dengan cara menawarkan langsung ke warga. Namun dia tak menyangka ada seorang ibu yang menyebarkan informasi bahwa mereka adalah komplotan penculik.
“Saya awalnya gak curiga, tapi pas mau masuk ke desa dicegat ditanya mau apa. Saya jawab mau jualan jaket, ini barangnya ada masih 300 potong. Kemudian kami disuruh ke kantor desa, dan ternyata warga semakin banyak (kumpul),” kata Luky.
Di kantor desa itulah Luky malah menjadi tertuduh sebagai komplotan penculik dan diamuk warga. “Mobil hancur. Yang kena pukul saya dan teman dua orang. Kemudian diselamatkan sama polisi dan TNI,” ujar dia.
Sementara itu Kang Dedi Mulyadi bersyukur kelima korban dalam kondisi sehat dan bahkan akan segera pulang. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam merawat dan mengakomodir kepulangan kelima korban,
“Alhamdulillah sudah dalam keadaan baik dan nanti ketemu dengan saya. Ini pelajaran penting bagi seluruh warga Indonesia jangan mudah termakan hoaks yang mengakibatkan nyawa bisa hilang dari berita yang belum tentu kebenarannya,” ucap Kang Dedi.
Editor : Agus Warsudi
dedi mulyadi muratara musi rawas utara (muratara) Polres Muratara Hoaks penculikan anak Isu penculikan anak kasus penculikan anak penculikan anak kabupaten garut
Artikel Terkait