Korban gempa Cianjur, terutama balita dan anak-anak yang tinggal di tenda darurat, terserang penyakit. (FOTO: M ANDI ICHSYAN)

Selama berhari- hari, ketiga balita tersebut tinggal bersama orang tuanya di tenda pengungsian tidak layak yang dibangun secara swadaya oleh warga. Kondisi tersebut itu diperparah dengan tidak adanya makanan dan susu untuk bayi, balita, dan anak-anak lantaran bantuan dari pemerintah belum merata.

"Kondisi balita di sini sakit batuk, pilek, dan demam, Sampai saat ini hingga kini anak- anak tersebut belum mendapatkan perawatan dari tim medis," kata Eha, ibu bayi yang mengungsi di Kampung Tugu, Gekbrong.

Deti, ibu balita, pengungsi di Kampung Tugu mengatakan, warga korban gempa sangat berharap pemerintah segera memberikan bantuan, terutama obat- obatan dan perlengkapan anak.

Kondisi serupa juga dialami para pengungsi di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur. Sebanyak 130 warga menempati tenda pengungsian tidak layak, hasil swadaya warga. Akibatnya, sejumlah balita, anak-anak, dan orang dewasa, menderita penyakit.

Nining, pengungsi di Desa Ciherang, para pengungsi mengeluhkan mual, kembung, dan demam. "Kami memerlukan selimut, sembako, selimut, alat mandi, obat-obatan, dan tenda yang layak," ujar Nining.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network