Kades Ciasem Baru Indah Aprianti berbincang dengan Dedi Mulyadi. (FOTO: istimewa)

Padahal keuangan di desa paling transparan sehingga sangat mudah diakses oleh siapa pun. Kemudahan tersebut dimanfaatkan oleh oknum untuk menekan kepala desa yang ujungnya adalah uang.

“Harus berani. Indonesia butuh anak muda memimpin desa. Tetapi ya itu tadi anak muda yang memiliki intelektual belum tentu tahan menghadapi masyarakat Indonesia yang hari ini banyak tumbuh menjadi organisasi masyarakat, tumbuh menjadi wartawan tapi tidak terdaftar di dewan pers. Ini yang terjadi,” ujar Kang Dedi.

“Makanya fungsi Kemendagri membicarakan ini dengan para kepala desa sehingga kita harus bisa merumuskan kebebasan itu harus bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan, jangan sampai desa yang guyub semangat gotong royong tercederai oleh provokator yang ujungnya uang,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, Sahidin Menir (58) warga Dusun Babakan, Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, mengaku kecewa karena dituding preman menolak pembangunan jalan sebagaimana video viral di media sosial. Dia beralasan, fakta sebenarnya tidak seperti postingan video melalui @nengkades di TikTok.

"Saya menyesalkan, kok video yang beredar malah menuding saya sebagai preman dan menolak pembangunan. Faktanya bukan seperti itu. Jelas ini ada pelanggaran dan tentu saja dalam waktu dekat saya akan membuat laporan ke polisi dan ke kejaksaan," kata Sahidin saat dihubungi iNews.id melalui telepon, Jumat (14/07/2023).


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network