Aminah menunjukkan medali dan foto Rina Marlina. (FOTO: iNews/ASEP JUHARIYONO)

TASIKMALAYA, iNews.id - Tangis bangga dan haru Aminah (53), ibu dari Rina Matlina (30), atlet parabulu tangkis terbaik 1 dunia, pecah saat menceritakan kisah hidup putrinya. Rina terlahir dari keluarga kurang mampu dengan keterbatasan fisik atau disabilitas.

Namun kini, Rina Marlina yang merupakan warga Kampung, Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya, menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga. Dia menjadi atlet parabulu tangkis peringkat 1 dunia.

Aminah menceritakan awal perjuangan Rina menjadi atlet parabulu tangkis. Semua berkat kegigihan dan kerja keras. Rina berlatih dengan peralatan seadanya hingga kemahirannya meningkat. 

Rina Marlina anak dari pasangan suami istri Aminah (53) dan almarhum Dedi. Sang ayah meninggal saat Rina masih duduk di kelas 3 SD. Rina kecil harus hidup berdua bersama sang ibu di Kampung Ciakar.

Rina Marlina, atlet parabulu tangkis nomor 1 dunia asal Tasikmalaya. (FOTO: iNews/ASEP JUHARIYONO)

Rina terlahir dari keluarga kurang mampu. Semasa hidup, sang ayah hanya tukang becak dan ibunya berjualan cimol di sekolah tempat Rina belajar.  Rumah pun seadanya, layaknya orang tidak mampu.

Walaupun lahir dari keluarga kurang mampu namun berkat semangat dan kerja keras, akhirnya Rina kini bisa menjadi orang sukses dan mengangkat derajat keluarga.

Setelah sukses menjadi atlet parabulu tangkis nomor 1 dunia, kini Rina bisa memberangkatkan sang ibu Aminah, uwak, dan bibinya umrah ke Tanah Suci Makkah dan membangun rumah untuk sang ibu.

"Saya bangga sekali sama Rina. Enggak nyangka bisa ke Tanah Suci Makkah karena saya orang biasa gak punya apa-apa. Saya bersama bibi dan uwaknya diberangkatkan umrah oleh Rina pada Januari 2023 lalu. Bangga banget aku, enggak nyangka," kata Aminah sambil menitikkan air mata.

Menurut Aminah, saat kecil Rina berlatih bulu tangkis menggunakan piring seng dan tutup kaleng cat dengan lawan dinding tembok di rumah uwaknya.

Kemudian berlatih di gedung olahraga (GOR) dan sering diminta menjadi wasit. Karena kemampuannya meningkat, Rina berani bertanding dengan atlet dari kecamatan lain, seperti Cibalong, Sukaraja, dan Rajapolah.

Karier Rina semakin meningkat setelah dibina oleh MPC dan KONI Tasikmalaya. "Terharu sekali, nggak nyangka. Semoga panjang umur, banyak rezekinya. Semakin sukses. Terima kasih MPC yang membawa Rina," ujar Aminah. 

"Pada 29 September 2023, Rina akan berangkat ke China untuk bertanding di kejuaraan dunia parabulu tangkis. Setelah dari China, Rina terbang ke Jepang. Doakan anak saya selamat dalam perjalanan, di lapangan, dan sukses," tutur Aminah.

Saat ini Rina Marlina terus berlatih di Solo untuk mempersiapkan diri bertanding di kejuaraan dunia parabulu tangkis. Sementara ibunya tinggal sendiri di Kampung Ciakar.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network