CIREBON, iNews.id - Pemilihan Legislatif (Pileg) seringkali membawa dampak emosional yang signifikan, terutama bagi calon legislatif (Caleg) dan tim sukses (timses). Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dua timses mengalami tekanan hebat hingga memutuskan berobat alternatif ke Padepokan Al-Busthomi.
Salah satu warga berinisial M seorang warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengaku tak tenang usai calegnya tidak berhasil menduduki kursi legislatif tingkat kabupaten. M melamun dan meracau di pelataran Padepokan Al-Busthomi. Dia kecewa dan putus asa atas hasil yang tidak sesuai harapan.
M mengaku usah berusaha maksimal untuk memenangkan calegnya dengan melakukan sosialisasi, pembagian sembako dan uang kopi. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan kegagalan tersebut membuatnya merasa tertekan dan kecewa.
"Ini saya mau ikhtiar. Pusing lah suaranya enggak menang,"kata M, Minggu (18/2/2024).
Hal serupa juga diamali timses lain berinisial I. Dia bahkan mengambil kembali amplop serangan fajar yang sebelumnya telah dibagikan kepada warga. I merasa kesal karena usahanya dalam menyebar uang untuk memenangkan calon tidak sebanding dengan hasil perolehan suara dapilnya.
"Saya yang dimarahin sama calegnya. Katanya iya iya ternyata saya dibohongin saya sampai lari-lari. Gagal ini dari 1.000 saya cuma dapat 100 ini uangnya (amplopnya) tinggal segini," kata I.
Sementara itu, Pimpinan Padepokan Al-Busthomi Ujang Busthomi mengaku bahwa pihaknya sudah beberapa kali didatangi oleh timses yang mengaku stres. Upaya penanganan dilakukan dengan memberikan nasihat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Saya kasih nasihat dulu. Nanti saya mandikan. Ini Ada doa-doa khusus. Ada yang menginap ada yang rawat jalan," kata Kang Ujang.
Selain itu, Kang Ujang akan mencoba beberapa cara, seperti terapi mandi malam hari menjelang subuh dan mengajak timses untuk beribadah. Sejauh ini, Kang Ujang mengaku belum mengobati timses yang depresi berat.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait