Ilustrasi kisah Nabi Yusuf AS. (Foto: Okezone)

Allah Swt menyebutkan tentang perkataan Nabi Yaqub kepada anaknya yaitu Nabi Yusuf setelah menceritakan kepadanya apa yang telah dilihatnya dalam mimpinya itu. Mimpi itu berarti bahwa kelak semua saudara Yusuf akan tunduk dan menghormatinya dengan penghormatan yang sangat besar; karena kelak mereka akan bersujud kepadanya demi menghormati, mengagungkan, dan memuliakannya.

Mendengar penuturan Yusuf, ayahnya Yaqub merasa khawatir bila Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya, karena mereka pasti akan merasa dengki terhadapnya, lalu mereka akan membuat tipu daya untuk membinasakannya.

Di dalam sebuah hadis dari Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Apabila seseorang di antara kalian melihat (dalam mimpinya) sesuatu yang disukainya, hendaklah ia membicarakannya. Dan apabila ia melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia beralih ke sisi yang lain (dalam tidurnya), lalu hendaklah ia meludah ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan hendaklah ia minta perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimptnya itu, dan janganlah ia membicarakannya kepada seorang pun; maka sesungguhnya mimpi buruknya itu tidak akan membahayakannya.

Jadikanlah menyembunyikan tujuan sebagai sarana untuk meraih hal-hal yang didambakan, karena sesungguhnya semua orang yang beroleh kenikmatan itu ada yang iri kepadanya.

Kasih sayang Ya'qub kepada Yusuf membuat iri hati saudara-saudaranya. Hal ini dikisahkan dalam Alquran. "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.

"Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kalian saja. dan sesudah itu hendaklah kalian menjadi orang-orang yang baik.” Seorang di antara mereka berkata, "Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kalian hendak berbuat.”

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa saudara Yusuf yang tertua adalah Rubel, dialah yang mengatakan demikian. Menurut As-Saddi, orang yang mengusulkan demikian adalah Yahuza; sedangkan menurut Mujahid adalah Syamun As-Safa.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network