JAKARTA, iNews.id - Yusuf Vaizal Machmud (24) menjadi salah satu mahasiswa hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang sempat mengenyam bangku pertukaran pelajar menuju Tenri University, Jepang. Di balik kisahnya, Yusuf turut mendapatkan pengalaman luar biasa dari tiap-tiap polemik yang terjadi.
Dari Unpad, mahasiswa ini melanjutkan kuliah ke Negeri Sakura sejak Agustus 2019. Pada kesempatan itu, Yusuf mengenyam bangku internasional dengan waktu dua semester atau selama satu tahun.
Pria kelahiran Ciamis tahun 1998 itu, sempat mengalami kendala saat berkuliah genap satu semester di Jepang. Pandemi Covid-19 menjadi kendala yang harus dihadapinya yang mewabah di awal tahun 2020 lalu.
"Jadi saat itu, Jepang juga terimbas Covid-19. Saat itu saya lagi berlibur ke Hokaido bareng temen-temen dari Indonesia. Di Hokaido udah 300 ribuan orang Positif Covid-19, eh kita malah liburan ke sana," ujar Yusuf kepada MPI, Selasa (12/7/2022).
Kendati demikian, kata Yusuf, tidak ada rekan-rekannya yang terpapar Covid-19. Namun, kondisi menjadi berubah saat pemerintah menekan sinyal warning atas wabah Covid-19 itu. Banyak pihak turut memberikan bantuan kepada masyarakat akibat adanya pandemi itu, termasuk dari mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
"Jadi waktu itu pemerintah gencar memberikan bantuan kepada masyarakat. Waktu itu ada program Abe Mask, yang memang program tersebut dikerahkan langsung oleh Almarhum Shinzo Abe," ujarnya.
Yusuf menambahkan, kala itu, Almarhum Abe turut berperan penting dalam menangani kasus Covid-19 di Jepang. Menurutnya, Abe terlibat dalam pemberian masker kepada seluruh masyarakat Jepang agar terhindar dari virus Covid-19.
"Selain itu pemerintah juga ngasih tunjangan Covid-19 sebanyak 100.000 Yen, atau sebesar Rp14 juta," tuturnya.
Menurut Yusuf, bantuan tersebut secara merata diberikan kepada seluruh masyarakat Jepang, termasuk para pelajar asal Indonesia. Namun, kata Yusuf, bantuan tersebut diberikan bilamana warga asing telah menetap lebih dari tiga bulan di Jepang.
Adapun, meski Pandemi Covid-19 merebak di Jepang, kegiatan pertukaran pelajar tetap berlanjut. Meski, pada semester berikutnya dia harus puas dengan melanjutkan kelas Internasionalnya secara online.
"Jadi kelas tetep masuk tapi jadi belajar online, padahal jalan-jalan boleh tapi harus tetap pakai masker, ya Sedikit menganggu kenyamanan saya dalam belajar," ujarnya.
Seusai menghadapi kendala itu, Yusuf tetap berhasil mengikuti pertukaran pelajar dari Unpad menuju Tenri University. Pengalaman berharga serta ilmu yang berbeda kerap dia kenang dan menjadi salah satu memori manis yang telah dilalui.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait