Menurutnya, atas dedikasi dan sumbangsih pemikiran dan tenaganya selama ini memang sangat layak dan sudah semestinya Kolonel Masturi diabadikan menjadi nama jalan. Hal itu sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya yang telah dilakukan dalam membangun, khususnya Kabupaten Bandung sebagai daerah induk yang menjadi cikal bakal lahirnya Kota Cimahi dan KBB.
"Wajarlah penghargaan itu (jadi nama jalan). Toh saya yakin bagi warga Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan KBB, Kolonel Masturi adalah pahlawan yang sejajar dengan tokoh-tokoh nasional lainnya," kata pria yang akrab disapa Apih tersebut.
Lebih jauh, kata Mantan Camat Ngamprah, KBB ini, sepengetahuannya ada beberapa nama tokoh sejarah yang dijadikan nama jalan di Kota Cimahi selain Jalan Kolonel Masturi. Yakni Jalan Jenderal Amir Machmud, Daeng Muhammad Ardiwinata, MK Wiganda Sasmita, Dra Djulaeha Karmita, Raden Embang Artawidjaya, KH Usman Domiri, HMS Mintaredja, Rd Demang Hardjakusumah, Encep Kartawiria dan OR Mahar Martanegara.
Sementara menurut Agus Sudrajat Sahir, warga Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, semasa dia masih kecil sering beberapa kali diajak orang tuanya yang merupakan tentara untuk datang ke acara-acara dihadiri Bupati Masturi. Salah satu tempat yang sering dijadikan balai pertemuan adalah pendopo di Alun-Alun Kota Cimahi yang kini menjadi Kantor DPRD Kota Cimahi.
"Waktu kecil saya sering diajak oleh orang tua kumpul-kumpul di pendopo. Karena saat itu pendopo merupakan tempat pertemuan bupati atau wedana," ucapnya.
Atas penghargaan dijadikan nama jalan, kini setelah puluhan tahun sejak kepergiannya, nama Kolonel Masturi masih terus dikenang dan terasa dekat dengan masyarakat di Kota Cimahi dan KBB.
Bagi yang pernah singgah dan wira-wiri ke Bandung khususnya Bandung Utara, Lembang, pasti pernah melihat atau mendengar nama Jalan Kolonel Masturi (Kolmas). Jalan ini merupakan akses jalur strategis yang membentang dari Kota Cimahi hingga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan panjang mencapai 21,4 kilometer (km).
Bagi pihak keluarga besarnya, tentu ini menjadi sebuah kebanggaan karena perjuangan orang tuanya mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah. Sementara bagi generasi muda, contoh perjuangan Kolonel Masturi harus menjadi inspirasi, ibarat peribahasa 'Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait