Purwaka Caruban menyebut keduanya keluar dari istana setelah ibunya, Subanglarang meninggal di Pakuan. Keduanya nekat keluar istana karena sakit hati akibat perlakuan saudara-saudara seayah mereka yang berbeda agama.
Keduanya memilih mengikuti agama ibunya, Islam sehingga diperlakukan kurang baik oleh saudara-saudaranya. Tetapi keduanya memang dipastikan bukan karena diusir oleh Prabu Siliwangi karena hendak memeluk agama Islam.
Saat melarikan diri dari istana Pakuan, Walangsungsang masih berusia kira-kira 19 tahun, sedangkan adiknya Larasantang masih berusia 16 tahun. Adapun adiknya Rajasanagara yang kira-kira berusia 14 tahun tidak ikut pergi dari istana.
Rajasanagara tak ikut kabur dari istana karena lebih merasa aman berada di Pakuan ketimbang di Singapura. Walaupun, dia juga mengalami sakit hati akibat perlakuan putra-putra Prabu Siliwangi lainnya.
Apalagi kedua kakaknya sebenarnya sejak kecil hingga dewasa berada di pengasuhan kakeknya Ki Gedeng Singapura.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait