Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan berbincang dengan Deni, penjual kerupuk sangsara di emperan toko, Jalan Gunung Sabeulah, Kota Tasikmalaya. (Foto: iNews/Asep Juhariyono)

TASIKMALAYA, iNews.id - Deni (50), dan anak perempuannya Sinta (10), tertidur di emper toko. Kerupuk sangsara yang dijual Deni dibiarkan berserakan di teras toko di Jalan Gunung Sabeulah, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bapak dan anak  warga Kabupaten Ciamis ini, kelelahan setelah keliling berjualan kerupuk sangsara. Deni dan Sinta, merupakan potret buram kehidupan masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Deni dan Sinta mencoba bertahan hidup di tengah penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan PPKM level 4 di Kota Tasikmalaya. Siang malam, terik matahari dan dinginnya udara malam mereka lalui demi nafkah keluarga.

Selama penerapan PPKM darurat dan level 4, keuntungan Deni dari jualan kerupuk sangsara merosot 50 persen. Pasalnya, jalan dan toko sepi. Kegiatan masyarakat di Kota Tasikmalaya pun tak seramai sebelum PPKM diterapkan.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network