Korban GB terkapar di tengahJalan Wastukancana tak lama setelah menusuk leher dan perutnya sendiri. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menilai aksi melukai diri yang dilakukan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jabar Gan Bonddilie (GB) alias Bondbond di depan Balaikota Bandung, sebagai bentuk kegamangan para pelaku usaha. Insiden itu membuktikan daya tahan mereka terhadap kondisi saat ini, telah habis.

"Memang betul sekali. Kami (para pelaku usaha) sudah sangat gamang dengan kondisi saat ini. Kami, pengusaha sudah sangat berat. Daya tahan kami hanya damai Juli 2020 lalu, tapi ini justru sudah 1,5 tahun," kata Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar.

Dia memprediksi, saat ini semakin banyak hotel, kafe, dan restoran yang bangkrut atau menutup tempat usaha. Data pada Juni 2020, tak kurang dari 560 hotel dan 280 restoran tutup. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah saat ini. 

"Di Jalan Cihampelas saja, ada enam hotel yang tutup. Belum di tempat lain. Hotel saya yang awalnya 80 karyawan, sekarang tersisa 26 orang," ujar Herman.

Tutupnya sejumlah hotel terjadi karena tidak ada tamu yang datang. Hal itu terkait dnegan penyekatan beberapa waktu lalu. Akibatnya, okupansi sangat rendah, di bawah 5 persen. Sementara mereka harus membayar gaji karyawan dan PLN. 

Menurut dia, keluhan atas kemampuan pengusaha yang tergabung dalam PHRI sudah disampaikan kepada Pemprov Jabar. Juga dibarengi dengan beberpa tuntutan sebagai kompenasi atas dilakukannya PPKM selama beberapa bulan.

"Kami ingin ada keringanan fiskal. Seperti relaksasi pajak bangunan, pajak penerangan, bunga bank, dan lainnya," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Gan Bonddilie (GB) alias Bondbond melukai dirinya dengan menusuk leher dan perut menggunakan sebilah pisau. Dugaan sementara, aksi nekat itu dilakukan korban GB karena kecewa dengan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai 9 Agustus 2021.

Sebelum aksi percobaan bunuh diri terjadi, korban GB menghubungi temannya, Jajang Jaenudin (35), pegawai Humas Pemkot Bandung. GB memberikan informasi akan melakukan aksi protes terkait perpanjangan PPKM di Balaikota Bandung.

Jajang lantas bergegas hendak menemui korban GB di depan gerbang Balaikota Bandung. Namun, setibanya di lokasi kejadian, Jajang melihat GB telah terkapar di tengah Jalan Wastukancana. Leher dan perutnya terluka. Sebilah pisau tergeletak di samping tubuh GB.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network