Peralatan makan minum setengah jadi yang diproduksi warga Sumedang dengan bahan dasar berupa balok kayu. (Foto: iNewsTv/Beben HVA)

SUMEDANG, iNews.id - Unik dan kreatif, seorang pengrajin asal Kabupaten Sumedang mengubah balokan kayu menjadi karya seni berupa perlengkapan makan. Berbagai karyanya seperti gelas, piring dan mangkuk bisa digunakan untuk alat makan dan minum sehari-hari atau sebatas pajangan untuk mempercantik ruangan.  

Pengrajin berbakat tersebut adalah Tony Sofian, warga Dusun Dago RT3/2 Desa Sukajaya Sumedang, yang telah memproduksi berbagai peralatan makan dan minum dari kayu. Sudah ratusan mungkin ribuan peralatan minum seperti gelas dan mangkuk kayu cantik diproduksinya.

Berbekal mesin bubut sederhana yang dimilikinya, balokan kayu dibubut dan dipahat sehingga mendapat ukuran yang pas untuk kemudian dibuat mangkuk atau gelas. Setelah dibubut, mangkuk atau gelas dihaluskan dan diberi sedikit polesan agar warna asli kayu keluar. Tak heran warna natural sangat kuat dari semua produknya.

Kalaupun peralatan itu digunakan, sangat cocok digunakan untuk minum teh atau kopi di serambi rumah dengan nuansa pegunungan di seore hari. Sederhana tapi elegan dengan nuansa natural yang eksotis.    

Mungkin belum banyak orang yang meliriknya karena pemasaran hasil kerajinan tersebut hanya sebatas di wilayah Sumedang dan Bandung. Belum merambah ke kota-kota besar lainnya. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, wilayah pemasaran semakin sempit, hanya melayani pembeli yang sudah menjadi pelanggan tetapnya.  

Dampak dari pandemi pun dirasakan cukup berat terutama dari aspek pemasaran. Akan tetapi, pantang bagi Tony untuk menyerah dan menghentikan produksinya. Dengan semangat pantang menyerah itulah, Tony akhirnya masih bisa bertahan dan bisa menghidupi ekonomi keluarga. 

"Di masa pandemi ini omzet turun hingga 70 persen. Selama ini terbantu dengan pelanggan tetap yang selalu setia memesan barang," kata Tony.

Dari setiap gelas kayu yang dibuat Tony biasanya dijual dengan harga Rp25.000 hingga Rp 75.000. Untuk penjualan satu set gelas kopi beserta alasanya di banderol dengan harga Rp250.000 hingga Rp300.000 saja.

"Kami berharap situasi pandemi ini bisa segera berakhir. Dengan adanya pandemi sangat luar biasa kepada masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil," kata dia.

Sementara itu, Ketua UMKM Sumedang, Titus Diah mengatakan, sejak pandemi Covid-19, pelaku UMKM di Sumedang menurun drastis sehingga banyak mengurangi produksi. Dia bisa berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan lagi para pelaku UMKM.

"Saya rasa sudah waktunya pemerintah lebih memperhatikan pelaku UMKM. Sebab kalau sebatas pemberian beragam bantuan sosial, saya rasa tidak akan bisa memulihkan ekonomi," ucapnya.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network