BANDUNG, iNews.id - Produk kriya unggulan Jawa Barat berhasil memikat pengunjung dalam pameran Handarty Korean di Convention & Exhibition (COEX) Center Seoul, Korea Selatan (Korsel). Keikutsertaan produk kriya unggulan di ajang itu wujud komitmen Pemprov Jabar mengangkat produk-produk usaha kecil menengah (UKM) Jabar di mata dunia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Iendra Sofyan mengatakan, produk kriya yang ditampilkan Disperindag bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar itu sudah terkurasi.
"Ini merupakan partisipasi tahun ketiga Dekranasda Jabar di pameran Handarty Korean. Pemprov Jabar berkomitmen terus mengangkat UMKM," kata Kepala Disperindag Jabar, Kamis (4/8/2022).
Iendra Sofyan menyatakan, Handarty Korean merupakan pameran kerajinan terbesar di Korsel yang menampilkan berbagai macam produk kriya. Tak hanya itu, digelar pula lokakarya para seniman dari seluruh dunia.
Dalam pameran yang dikunjungi ratusan ribu pengunjung itu, stand Jabar menghadirkan empat pelaku usaha kriya, yakni Anggia Handmade, PALA Nusantara, Neby Bags, dan Kerabat Store.
Handarty Korean, ujar Iendra Sofyan, ajang bergengsi bagi produk UKM. Pada 2021, peserta pameran ini datang dari lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
"Pengunjungnya ratusan ribu (orang). Jadi ini kesempatan bagi produk UKM Jawa Barat disimak dunia internasional dan menambah jam terbang di pameran internasional,” ujar Iendra Sofyan.
Kadisperindag Jabar menuturkan, bersama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jabar, sedangkan merumuskan tim khusus untuk merancang regulasi guna memberikan kemudahan bagi para pelaku UKM mengekspor produk mereka.
"Ekspor Jawa Barat nomor satu secara nasional, hampir 98 persen, tapi itu didominasi manufaktur. Kami ingin ekspor KUMKM Jabar juga meningkat," tutur Kadisperindag Jabar.
Dengan reformasi birokrasi saat ini, kata Iendra Sofyan, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) koperasi dan UMKM ada di Dinas KUK Jabar. Sedangkan perdagangan atau ekspor, menjadi kewenangan Disperindag Jabar. Karenanya, perlu kolaborasi dan sinergi.
"Tugas team of team ini, salah satunya akan merumuskan pergub (peraturan gubernur) tentang pembinaan KUMKM untuk perdagangan internasional di Jabar. Nanti di dalamnya akan diatur prosedur, program, tupoksi perangkat daerah dan hal lainnya dalam mendorong ekspor KUMKM," ucap Iendra Sofyan.
Iendra yang juga menjabat Ketua Harian Dekranasda Jabar ini juga mengatakan, pameran internasional bisa mendongkrak perkembangan UKM yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.
"Pameran-pameran seperti INACRAFT, Handyarty menjadi kesempatan bagi Jabar untuk membangkitkan dan membangun kembali sektor ekonomi kreatif," ujar Kadisperindag Jabar.
Sementara itu, Wakil Ketua Dekranasda Jabar Lina Marlina mengatakan, bangga bisa menghadirkan produk-produk kriya berkualitas di pameran internasional Handyarty Korean. Ajang-ajang serupa bisa mendongkrak produktivitas sektor kerajinan tangan.
"Kami berharap ini juga menjadi inspirasi bagi para perajin lain di Jawa Barat bahwa dengan kualitas itu kita bisa merambah hingga pasar internasional. Kita harapkan para perajin di desa-desa, di pesantren-pesantren, bisa meningkatkan kualitas sehingga bisa juga tampil di ajang seperti ini," kata Wakil Ketua Dekranasda Jabar.
Dekranasda Jabar, ujar Lina Marlina, mendorong pembinaan yang dilakukan Pemprov Jabar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis kepada para perajin bisa berdampak positif terhadap kualitas produk. "Kita juga terus mendorong pembinaan berkualitas," ujar Lina Marlina.
Editor : Agus Warsudi
bantuan umkm ekspor umkm Fashion UMKM pameran umkm pelaku umkm produk umkm Industri Kerajinan Tangan kerajinan tangan jawa barat
Artikel Terkait