JAKARTA, iNews.id – Lebaran Idul Fitri 2023 di Indonesia diperkirakan akan terjadi perbedaan. Hal ini berbeda dengan penetapan 1 Ramadhan 1444 H / 2023 yang serentak 23 Maret 2023.
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr Thomas Djamaluddin menjelaskan, awal Ramadhan 1444 telah ditetapkan seragam pada 23 Maret 2023. Namun, akhir Ramadhan atau Idul Fitri akan terjadi perbedaan, walau kepastiannya nanti diumumkan setelah sidang itsbat pada 29 Ramadhan atau 20 April 2023.
“Perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, tetapi karena perbedaan kriteria,” papar anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama dikutip dari blog pribadinya @tdjamaluddin.wordpres, Minggu (9/4/2023).
Dia menjelaskaan, pada Kamis siang, 20 April 2023 terjadi gerhana matahari di Indonesia. Gerhana matahari dapat dianggap sebagai ijtimak (konjungsi) yang teramati.
Gerhana matahari sebagai kondisi ijtimak memang menunjukkan akhir siklus bulan mengitari bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru hijriyah.
Secara hukum (fikih), dasar penetapan bulan baru hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib.
“Nah, posisi bulan pada saat maghrib 20 April yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda. Menurut kriteria wujudul hilal (bulan lebih lambat terbenam daripada matahari), pada saat maghrib bulan telah di atas ufuk,” katanya.
Kenapa Lebaran Idul Fitri 2023 Berbeda
Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri pada keesokan harinya, yaitu 21 April 2023. Sedangkan kriteria baru MABIMS mensyaratkan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal. Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan Pemerintah ditetapkan pada hari berikutnya, 22 April 2023.
“Kepastiannya kita tunggu pengumuman Pemerintah setelah sidang itsbat,” tulis Prof Djamaluddin.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi menyebut penetapan awal Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi serempak jatuh pada Kamis (23/3), tetapi penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri berpotensi terjadi perbedaan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait