Proyek Tol Cisumdawu ditarget tuntas akhir 2021. Untuk mencapai target itu, Kementerian PUPR mendorong percepatan pembebasan lahan. (Foto: Antara)

BANDUNG, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) tuntas akhir 2021. Untuk itu, Kemen PUPR akan berupaya keras mendorong semua pihak mempercepat pembebasan lahan.

"Konstruksi hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).

Kementerian PUPR terus mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi– Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) di Provinsi Jawa Barat sepanjang 60,10 kilometer (km) yang akan terhubung dengan jalan tol akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. "Jalan tol ini diharapkan tuntas seluruhnya di akhir 2021 untuk mendukung fungsi BIJB Kertajati," ujar Menteri PUPR.

Untuk mempercepat pengadaan lahan, tutur Basuki, Kementerian PUPR melalui Satker Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah I, Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Polda Jabar, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, dan instansi terkait lainnya.

Berdasarkan data untuk Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 77,42 persen dengan progres lahan 98,6 persen. Selanjutnya Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km progres konstruksinya 91,99 persen dengan capaian lahan yang sudah bebas sebesar 96,11 persen.

"Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen dan siap operasi menunggu penyelesaian konstruksi seksi 1 dan 2," tutur Basuki.

Kemudian, kata Menteri PUPR, untuk pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok-Ujungjaya 14,9 km, saat ini telah dimulai mobilisasi alat dan pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing-masing 48,13 persen dan 42,87 persen. 

"Selanjutnya Seksi 6 Ujungjaya - Dawuan sepanjang 6,06 km telah dimulai konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 36,83 persen dan Seksi 6B sebesar 11,84 persen," ucap Menteri PUPR.

Basuki mengemukakan, Tol Cisumdawu terdiri atas enam seksi yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. 

"Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun," ujar Basuki.

Dengan beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu dan nantinya terhubung dengan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi 1 jam. 

Konektivitas yang semakin meningkat, maka operasional BIJB lebih kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung.

Kehadiran Tol Cisumdawu sekaligus mendukung pengembangan kawasan segitiga emas Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru, serta menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena menyuguhkan panorama pegunungan. 

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, Pemprov Jabar sudah tuntas melaksanakan tugasnya dalam proyek pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Saat ini, Pemprov Jabar tinggal membebaskan lahan untuk akses tol dari Dawuan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

"Sesuai tupoksi, kami sudah 100 persen. Tinggal kami mengoordinasikan yang sambungan dari Cisumdawu ke BIJB," kata Ridwan Kamil dalam Rakor Percepatan Pembangunan Tol Cisumdawu bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, Selasa (15/6/2021).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengemukakan, dalam proyek Tol Cisumdawu sepanjang 60 kilometer, pemerintah daerah bertugas mengurusi pembebasan lahan, sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerjakan konstruksi. 

Saat ini, ujar Kang Emil, isu yang menjadi hambatan dalam pengerjaan Tol Cisumdawu, yakni pembebasan tanah kas desa. Pemprov Jabar intens berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk menyelesaikan persoalan lokal tersebut. 

"Saya terus berkoordinasi dengan Pak Bupati (Sumedang) untuk menyelesaikan masalah lokal, itu tanggung jawab kami," ujar Kang Emil. 

Meski begitu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, persoalan tanah kas desa yang menghambat pembangunan Tol Cisumdawu kini sudah tuntas.

"Minggu kemarin sudah mengundang seluruh camat yang berkaitan dengan lahan, semua sudah clear. Besok kita rapat Forkopimda untuk mengakselerasi," kata Bupati Sumedang.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network