Indonesia merupakan negara dengan prevalensi TBC tertinggi kedua di dunia. (Foto: Ilustrasi)

BANDUNG, iNews.id - Holding Farmasi Bio Farma dan Sinopharm bakal menjalin kerja sama pengembangan pengobatan baru penyakit Tuberkulosis (TBC). Di Indonesia, pengidap TBC cukup tinggi atau nomor dua di dunia.

Penandatangan dilakukan oleh Direktur Penelitian dan Pengembangan Bio Farma, Yuliana Indriati dan Vice President & President Director of Global Business Unit Sinopharm, Yan Bing, disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, President Sinopharm International, Zhou Song, Direktur Utama Kimia Farma, David Utama dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bio Farma, IGN Suharta Wijaya.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan bahwa kerja sama Biofarma Group dengan Sinopharm telah terjalin cukup lama sejak tahun 2020.

Pada tahun 2020, pihaknya memiliki perjanjian pembelian 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 yang kemudian pada bulan November 2022, Kimia Farma sebagai anak perusahaan Bio Farma Group menandatangani MoU untuk memperkuat kerja sama termasuk ekspor impor, produksi, distribusi dan kerja sama lainnya. 

"Pada 2023 ini, Kimia Farma dan Sinopharm baru saja menandatangani MoU terkait pengembangan Bahan Baku Obat and  Traditional Chinese Medicine” ujar Pahala.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara dengan prevalensi TBC tertinggi kedua di dunia. Biofarma Group, sebagai perusahaan farmasi milik negara, telah menunjukkan dukungan dan solusi dalam penanggulangan TBC melalui diagnostik, pencegahan dengan vaksin dan pengobatan dengan produk farmasi.

Pahala berharap dalam beberapa tahun ke depan, Bio Farma dan Sinopharm dapat terus berkolaborasi dalam mewujudkan pengembangann produk inovatif berskala global-pengobatan TBC dalam mengurangi angka ketidakpatuhan pasien akibat efek samping yang parah.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa kerja sama yang terjalin antara Bio Farma dan Sinopharm dapat mempercepat penanggulangan Tuberkulosis khususnya di Indonesia.

“Saya sangat yakin bahwa kerja sama ini akan memperkuat peran Bio Farma dan Sinopharm dalam penanggulangan Tuberkulosis yang didukung oleh Uji Klinis dan proses produksi yang mengacu pada standar internasional untuk produk diagnostik, vaksin, dan pengobatan yang inovatif baik untuk lokal maupun global” ujar Honesti.


Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Bio Farma, Yuliana Indriati menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi pengobatan TBC yang efektif.

“Bio Farma dan Sinopharm berkolaborasi dalam pengembangan pengobatan TBC-resistensi obat, dengan efek samping yg lebih rendah dan efikasi  yang dibuktikan dengan uji klinis di beberapa negara, sehingga meningkatkan kepatuhan pengguna dan menurunkan angka kematian akibat TBC,” ujar Yuliana.

Bio Farma dan Sinopharm bekerja sama untuk menjadi global supply dalam pencegahan dan pengobatan TBC dengan di dukung oleh data uji klinis dan proses produksi yang sesuai dengan ketentuan internasional. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network