Permana Dwi Cahya meceritakan, pertama kali para penyandang disabilitas ini terjun ke dunia pertanian setelah ada seorang profesor yang sangat peduli dan memperhatikan keterbatasan yang dimiliki kaum difabel.
Mereka memberi motivasi dan dorongan kuat, meski memiliki keterbatasan tapi disabilitas juga bisa sukses di bidang pertanian.
Hingga saat ini sudah ada 26 penyandang disabilitas yang telah bergabung dalam Kelompok Tani Tumbuh Mandiri.
"Yang cukup membanggakan semua anggota belajar pertanian secara autodidak dan dengan hanya modal usaha tani seadanya dari hasil swadaya semua anggota," ujar Permana Dwi Cahya.
"Kami diberi motivasi oleh pemilik lahan yang juga seorang profesor, bahwa difabel juga mampu, dari situ semua semangat belajar. Kalau modal kita swadaya dan ketika ada keuntungan sebagian disisihkan untuk uang kas," tutur dia.
Dalam mengolah lahan pertanian tersebut semua anggota sudah memiliki tugas masing-masing sesuai dengan kemampuannya.
Seperti untuk penyandang tunagrahita memiliki tugas yang tidak terlalu berat, yaitu hanya membersihkan gulma dan merawat tanaman.
Editor : Agus Warsudi
cimahi kota cimahi bertani bisnis pertanian Hasil pertanian lahan pertanian hasil pertanian petani disabilitas kelompok disabilitas komunitas disabilitas
Artikel Terkait