Situs Kebon Balong Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. (Foto: iNews.id/Yudi Sudirman) 

Mendengar kabar dari istri Ki Gedeng Paneresan, Syarif Hidayatullah merasa kasihan, lalu menyuruh perempuan itu untuk mengumpulkan kembali sisa-sisa tulang dan bulu ayam tersebut. Kemudian memanjatkan doa kepada Allah SWT, ajaibnya seusai berdoa, ayam itu hidup dan bisa kembali mengerami telur. Semenjak itu kampung atau desa dinamakan Sangkanurip, yang artinya supaya hidup.

Setelah bertemu Wali Allah, sedikit demi sedikit Ki Gedeng Paneresan belajar tentang agama Islam, hingga di saat akan mengambil air lahang diajari untuk membaca dua kalimat syahadat. Anehnya, setelah membaca syahadat lodong bambu tempat lahang mendadak menjadi berat, saat ditumpahkan ternyata berisi emas dan berlian.

“Dari perisitiwa ini, menurut cerita sesepuh desa, Ki Gedeng Paneresan dinamai menjadi Mbah Beunghar. Beliau akhirnya memiliki tiga nama yakni, Ki Gedeng Paneresan, Mbah Buyut Sangkan dan Mbah Beunghar. Mbah Buyut Sangkan inilah merupakan pemimpin pertama Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, juga salah satu tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Kuningan,” tutur Jujun. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network