Tangkapan layar video Raka (tengah) saat memberikan klarifikasi atas kejadian fiktif yang menimpa dirinya setelah mengalami perampokan di Stasiun KCIC Tegalluar, Kabupaten Bandung. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNews.id - PT KCIC memastikan Raka, penumpang yang mengaku ditodong sopir taksi online di area luar Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar, Kabupaten Bandung berbohong. Kepastian diperoleh setelah petugas meminta keterangan dari Raka dan mengaku ceritanya tidak benar.

Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, informasi yang menyebut penumpang Whoosh mengalami tindakan kriminal saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar tidak benar. Penumpang atas nama Raka Ihsan Arfiareza mengakui membuat laporan kejadian palsu ke Polsek Cileunyi sehingga menyebabkan penyebaran berita yang tidak benar.

"Saudara Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah beliau menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar. Yang bersangkutan juga menyampaikan bahwa saat itu terdapat petugas di Stasiun Tegalluar, kondisi stasiun masih cukup ramai dan ada transportasi lanjutan," ujar Eva Chairunisa, Rabu (21/2/2024).

Eva mengatakan, keterangan palsu Raka terungkap setelah KCIC dan polisi melakukan investigasi berdasarkan bukti CCTV di Stasiun Tegalluar.

Berikut fakta yang didapat setelah KCIC membuka CCTV untuk mengecek layanan dan situasi stasiun pada tanggal dan jam sama dengan kejadian:

1. Kondisi stasiun masih ramai dan moda lanjutan tersedia, seperti shuttle, bus Damri, Bluebird dan kendaraan online.

2. Petugas lengkap berada di area hall keberangkatan Stasiun Tegalluar dan masih terlihat kendaraan polisi yang sedang melakukan patroli di Stasiun Tegalluar.

3. Data pada sistem menyebutkan terdapat 22 penumpang yang turun bukan 5-6 orang penumpang seperti informasi Raka tersebut. Terpantau pada CCTV, Raka melanjutkan perjalanan dari Stasiun Tegalluar dengan menggunakan taksi Bluebird yang sudah tersedia di stasiun pada pukul 20.32 WIB serta sebagian besar penumpang lain yang menggunakan moda Damri, Bluebird atau taksi online dan kendaraan pribadi. 

"Informasi dari polisi menyebutkan berita palsu penodongan yang disampaikan Raka kepada orang tuanya murni karena motif pribadi," kata Eva.

Eva menuturkan, KCIC memastikan komitmen menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang di area stasiun akan selalu dilakukan. Sejak awal Kereta Cepat Whoosh beroperasi, KCIC telah berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan serta memperkuat sistem pengamanan melalui pemasangan CCTV di seluruh stasiun, kereta dan berbagai titik di sepanjang jalur kereta cepat.

"Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan stasiun sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem pengendalian operasi (OCC) untuk memastikan keamanan perjalanan Whoosh termasuk pemantauan pelayanan dan sekuriti penumpang selama berada di area stasiun," ucapnya.

Selain itu, patroli juga rutin dilakukan oleh petugas keamanan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Stadion GBLA mulai 18.00-22.00.

"KCIC mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta tidak sesuai fakta di lapangan terkait hal- hal yang dapat menimbulkan keresahan pengguna transportasi publik lainnya," ujar Eva. 


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network