Untuk memberikan semangat bagi kaum ibu dalam berusaha, tutur Hilda, pihaknya tidak memungut biaya bagi para pendaftaran reseller alias gratis. Bahkan, nanti reseller akan diberikan pelatihan berjualan secara online, hingga branding tempat jualan offline gratis.
"Yang bergabung dengan kami akan mendapatkan pelatihan berjualan di sosial media. Jadi mereka punya bekal ilmu untuk berjualan secara online. Kami mengajak semua untuk maju sama-sama, modal nol rupiah untung bisa jutaan dari rumah," tutur Hilda.
Dia optimistis para reseller mampu mandiri secara ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sebab, jika dihitung rata-rata pendapatan satu orang reseller aktif secara penjualan setiap bulan, bisa mencapai minimal Rp4 juta.
"Optimistis. Sampai saat ini grafik dan tren skin care masih naik, dan di online kami akan lebih menggiatkannya (penjualan). (Pendapatan) bisa lebih dari UMR (upah minimum regional). Sangat membantu (ekonomi keluarga)," ucapnya.
Rencananya, ujar Hilda, selain di Jawa Barat, Kezia Skin Care juga akan menyapa ibu-ibu dan wanita di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.
Khusus untuk acara pamungkas di Jawa Barat akan digelar di Kota Bandung pada 11 Febuari 2020. Acara tersebut akan dihadiri istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya atau Atalia Kamil.
Editor : Agus Warsudi
reseller skin care kosmetik kosmetik halal hak perempuan emansipasi wanita kemandirian ekonomi jawa barat atalia kamil atalia praratya kamil
Artikel Terkait