“Jika sulit dilakukan, P2G meminta Mas Menteri berkoordinasi dengan Kemenkominfo agar segera memblokir situs tersebut. Sebab, hingga rilis pernyataan resmi ini dibuat, situs tersebut masih eksis dan belum diblokir,” ujarnya.
P2G juga menduga buku bermuatan situs porno tersebut tidak hanya tersebar dan digunakan siswa-siswi di wilayah Jawa Barat saja. Tetapi berpotensi sudah tersebar ke wilayah lain sebab buku tersebut dijual secara umum/bebas, bisa diperoleh dari toko-toko buku.
Oleh karena itu, tutur Satriwan, sudah seharusnya Mendikbud berkoordinasi dan berkomunikasi intensif dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten. Sehingga bisa melakukan pegawasan pemantauan terhadap buku-buku sekolah yang digunakan siswa di daerah.
Selain itu, P2G juga meminta guru dan kepala sekolah lebih selektif dalam memutuskan penggunaan buku-buku pelajaran siswa di sekolah.
“Sebenarnya Kemendikbud sudah menyediakan e-book, tapi kami menilai penggunaan buku/e-book pelajaran sekolah yang dicetak resmi oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud belum optimal,” tutur Satriwan.
Diberitakan sebelumnya, buku mata pelajaran Sosiologi kelas III SMA yang banyak digunakan pelajar di seluruh Indonesia mencantumkan alamat yang merujuk ke situs Mesum. Akibatnya, situs tersebut banyak diakses para pelajar karena dianggap menginformasikan mata pelajaran sosiologi.
Editor : Agus Warsudi
dinas pendidikan dinas pendidikan bandung dinas pendidikan jabar dunia pendidikan kementerian pendidikan situs porno Blokir Situs Porno buku pelajaran buku pelajaran ips
Artikel Terkait