"Hoyong bersih we ieu mah. Teu aya masalah deui, nya mang nya. Selesai secara kekeluargaan. Teu aya terlibat ka kepolisian. Nya emang ieu mah disebatna kriminal. Pan abdi rumaos. Abdi rayina. Ngan abdi nyunken, ka teteh, hapunten, hapunten, hapunten. Raka abdi kalepatan, gaduh kalepatanna ageung eta mah. Vatal eta mah kalepatanna. Jadi ieu ku abdi, dibaliken deui roko na (ingin bersih ini mah. Tidak ada masalah lagi, ya mang ya. Selesai secara kekeluargaan. Tidak ada keterlibatan polisi (dalam masalah ini). Memang ini (kasus pemalakan) kriminalitas. Saya juga merasa. Saya adiknya. Namun, saya minta ke kakak, maaf, maaf, maaf. Kakak saya melakukan kesalahan. Punya kesalahan yang besar. Kesalahannya pun vatal. Jadi ini, sama saya dikembalikan rokoknya)," kata seorang pria bertopi yang mengaku adik dari pelaku.
"Nya anceman-anceman na eta nu matak reuwas. Ari abdi mah teu genter, da alhamdulillah tos lami di dieu. Tapi kaluarga abdi nu dilembur A, matak kapikiran mah (Iya. Ancaman-ancamannya yang membuat terkejut. Kalau sih tidak begitu takut. Alhamdulillah saya sudah lama di sini. Tapi keluarga saya yang dikampung kak, kepikiran)," kata ibu warung.
Meski telah berdamai dan meminta kasus tak diperpanjang, rupanya pemalakan yang dilakukan preman bertato itu telah telanjur memicu kekesalan para netizen. Mereka mengunggah komentar yang menggambarkan kegeraman.
Akun gigilalang_20 menulis, "Jagoana kmna? Naha d wakilkeun (Jagoannya ke mana? Kenapa diwakilkan)."
@benniebouncue mengunggah komentar, "Beja keun kanu sok malak na gelut Jeung aing Mun Aya kawani mah (Bilang ke yang suka melakukan pelakan nya, berkelahi dengan saya kalau ada keberanian)."
Editor : Agus Warsudi
kota bandung kapolrestabes bandung Mapolrestabes Bandung polrestabes bandung aksi preman aksi premanisme preman premanisme preman sadis
Artikel Terkait