Tuti Herawati menceritakan, awal kejadian korban meninggalkan rumah 12 tahun silam atau 2011. Saat itu Dini yang mau bekerja di pabrik garmen dan baru melahirkan anak berusia 4 bulan, tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
"(Awal hilang) waktu anaknya (berusia) 4 bulan. (Dini) mau kerja ke (pabrik garmen) Longvin. Kalau gajian kata saya, buat beli susu (anak Dini). Nah udah gitu dijemput ke pabrik tiba-tiba udah nggak ada. Dicariin sama saya juga nyampe abis satu motor (terjual) tapi masih ga ketemu," ujar Tuti.
Setelah 8 tahun berlalu sejak Dini pergi, tutur Tuti, tiba-tiba adik dan kakak korban memberitahu bahwa Dini ada di Instagram. Sejak saat itu, komunikasi dengan Dini terjalin hingga malam terakhir sebelum tewas dianiaya pacarnya Gregorius Ronald Tannur.
"Terakhir kontak, malam pas mau meninggal. Malam Rabu sama anaknya. Kan saya sakit, diam di kamar, dengerin suara anaknya yang ngobrol minta dibeliin sepatu. Kan manggilnya nggak mamah, Eni. Ni, ndes pengen sepatu, lampu disko sama tas," tutur Tuti.
Tuti mengatakan, selama komunikasi, Dini tidak pernah sama sekali bercerita sering disiksa oleh pelaku. Bahkan Dini rela diduakan cintanya oleh terduga pelaku karena sudah sangat mencintai Ronald, anak anggota DPR dari Fraksi PKB tersebut.
Editor : Agus Warsudi
kasus pembunuhan Fakta pembunuhan kronologi pembunuhan korban pembunuhan kasus pembunuhan sadis pelaku pembunuhan Kabupaten Sukabumi
Artikel Terkait