Maman, pengurus Yayasan Baiti Jannati Bandung. (Foto: iNews/Ervan David)

BANDUNG, iNews.id - Kasus dugaan aliran sesat yang terjadi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, menyedot perhatian masyarakat. Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Bandung.

Maman, salah satu pengurus Yayasan Baiti Jannati mengatakan, yang terjadi saat ini sebenarnya isu dari sebelah pihak. "Padahal, uayasan kami sudah bersih sebenarnya. Karena yayasan kami pada 2018, jadi tiga tahun lalu, dipanggil sama pihak berwenang. Bahkan ketua kami (Ketua Yayasan Baiti Jannati KH R) dua hari di sana. Ditanya segala macam tentang yayasan," kata Maman, Kamis (24/6/2021).

Setelah itu, ujar Maman, keluarlah hasil bahwa Yayasan Baiti Jannati tidak sesat, bersih. Bahkan dari pihak berwenang, Yayasan Baiti Janati itu kreativitas dalam beragama. "Kreativitas dalam beragama itu mulia," ujar Maman.

Maman menuturkan tidak mengerti sekarang terjadi lagi protes dari warga setelah pengurus yayasan dipanggil pihak berwenang pada 2018. Bahkan beberapa kelompok menuding Yayasan Baitti Jannati itu sesat. 

"Padahal kami di sini, beliau (pimpinan yayasan) juga tidak mengatakan dirinya sebagai nabi. Karena tidak ada nabi dan rasul lagi setelah Nabi Muhammad SAW. Betul?" tutur Maman.

Ketua Yayasan Baiti Jannati KH R. (Foto: tangkapan layar video/Ervan David)

Ditanya tentang kejadian pada Rabu (23/6/2021) malam, Maman mengatakan, saat itu, jemaah Baiti Jannati sedang menunggu waktu sholat Isya. Maman mendapat informasi informasi, ada yang mengempeskan ban mobil. "Bukan hanya ngempesin ban, tapi kios saudara dan mertua saya dicopot spanduk dan terpalnya," ucap Maman.

Akibat kejadian itu, Maman dan beberapa pengurus yayasan melihat keluar. Setelah itu mereka melaksanakan sholat Isya. "Setelah melaksanakan solat kami langsung ke depan. Ternyata banyak orang, massa banyak," ujarnya.

Lalu, tutur Maman, ada pengurus yayasan hendak pulang ke rumah. Sebelum masuk ke gang, pengurus itu dipukul oleh massa. Bahkan motornya ditendang. Kuncinya diambil. "Mulutnya terluka. Lalu pengurus yayasan itu mendorong motor sampai ke pintu gerbang yayasan," tutur Maman.

Setelah sampai di pintu gerbang, pengurus tersebut berteriak, minta dibukakan pintu. "Akhirnya terjadi bentrokan sedikit. Tadinya gak bentrok. Cuman mereka duluan mukul. Lalu ada yang nendang. Masak kami diam. Kami balas sedikit. Lalu kami mundur," ucapnya.

Menurut Maman, sejak 2009 berada di Kelurahan Cijawura dan berdiri Yayasan Baiti Jannati sejak 2013, tidak terjadi peristiwa apapun dengan warga sekitar. "Kami gak ada apa-apa sebenarnya. Kami di sini sejak 2009 sampai sekarang 2021, warga yang deket gak ada apa-apa," ujar Maman.

Maman mengatakan, masalah selisih paham dengan warga, dulu pernah terjadi. Tapi belum pernah ada yang datang ke yayasan untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya. Seharusnya, jika ingin tahu yang sebenarnya diajarkan di Yayasan Baiti Jannati, bisa datang ke yayasan dan sama-sama mengaji. ""Kalau kami sesat, sebelah mana sesatnya. Kalau salah, di mana salahnya," kata Maman.

Disinggung tentang rekaman video yang disebut-sebut ketua yayasan mengklaim diri rasul, Maman mengatakan, itu sebenarnya berawal saat pengurus yayasan hendak mencetak foto. Flasdick yang diberikan ke pencetak foto tidak dikembalikan dengan alasan telah rusak.

"Seharusnya, kalau filenya rusak, foto gak bisa dicetak. Lalu beredarlah video itu. Itu entah diedit atau tidak, saya kurang tahu. Karena itukan bilangnya rusak. Banyak rekaman. Tapi kenapa itu yang disebar?" ujar Maman.

Sementara itu, Redi warga Cijawura mengatakan, masyarakat resah karena jemaah di Yayasan Baiti Jannati terkesan eksklusif dan tak bergaul dengan warga sekitar.

"Di sini ada masjid. Masjid ini hanya digunakan oleh kelompok dia we. Selain dari kelompok dia, kafir. Yang kedua, jadwal solat beda jam waktu. Alirannya beda. Ada pun ke masyarakat, kurang lah. Masing-masing. Warga sangat merasa resah," kata Redi.

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Bandung mengamankan delapan orang terkait kasus dugaan aliran sesat di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. Saat ini delapan orang itu diperiksa intensif penyidik.

Kedelapan orang yang diamankan tersebut, Ketua Yayasan Baiti Jannati, wakil ketua, dan humas. Mereka merupakan pengurus utama di yayasan tersebut. Penyidik juga akan meminta keterangan dari saksi pelapor yang merupakan mantan jemaah Baiti Jannati. 

"Dalam arti kami untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi friksi atau gesekan antara warga dengan pengurus atau jemaah Yayasan Baiti Jannati ini. Sebab, warga Cijawura menuntut kelompok ini tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lokasi dan segera pindah ke tempat lain," tutur Kasatreskrim.

Diketahui, sebuah video berdurasi 9 detik yang memperlihatkan sejumlah orang menggeruduk sebuah lembaga pendidikan agamar viral setelah diunggah ke media sosial oleh akun Instagram @dapat_ccan. Informasi menyebutkan, aksi itu dilakukan warga karena resah karena pimpinan lembaga pendidikan agama tersebut diduga mengajarkan aliran sesat.

Peristiwa warga menggeruduk lembaga pendidikan agama tersebut terjadi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung pada Rabu (23/6/2021) malam.

Camat Buahbatu Edi Juhendi mengatakan, benar peristiwa sejumlah warga menggeruduk sebuah tempat pendidikan agama itu, terjadi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu. Pascakejadian, pemerintah kecamatan, kepolisian, dan MUI Kecamatan Buahbatu telah menggelar pertemuan. 

Dalam pertemuan itu, kata Camat Buahbatu, meski belum keluar fatwa resmi, MUI telah menyatakan ajaran di pendidikan agama itu aliran sesat. 

"Iya, sudah (dinyatakan aliran sesat) tapi fatwanya (resmi) belum. Jadi kemarin, hasil pertemuan kami mah (menyatakan ajaran di lembaga pendidikan agama yang digeruduk warga) sesat," kata Camat Buahbatu, Kamis (24/6/2021).

Edi Juhendi mengemukakan, MUI Kecamatan Buahbatu menilai lembaga tersebut sesat sebab pimpinan lembaga pendidikan berinsial R mengaku sebagai rasul. Selain itu, indikator lain, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan ibadah.

"Ya pada prinsipnya mah boleh dikatakan menyimpang (sesat). Katanya, salah satu indikator, dia, pimpinan yayasannya itu, mengaku rasul," ujar Edi Juhendi. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network