"Harga-harga melambung menjelang Ramadan, BBM juga juga naik. Padahal masyarakat masih disibukkan dengan persoalan (kelangkaan dan mahalnya harga) minyak goreng yang tak kunjung tuntas," kata Ketua DPW PKS Jabar di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (1/4/2022).
Haru Suandharu menyatakan, gejolak ekonomi kebutuhan masyarakat yang melambung tinggi terjadi akibat pemerintah pusat kehilangan kemampuan untuk mengintervensi harga pasar. Pemerintah seperti tidak berdaya mengatasi persoalan minyak goreng yang sudah terjadi tiga bulan terakhir.
Faktanya bisa dilihat ketika minyak goreng disubsidi dengan kebijakan satu harga dimana harga eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, komoditas kebutuhan pokok itu langka. Masyarakat harus antre di pasar modern, minimarket, dan pasar tradisional karena stok terbatas.
Editor : Agus Warsudi
bbm bbm bersubsidi bbm mahal bbm pertamax bbm pertalite harga bbm naik kenaikan harga bbm harga bbm
Artikel Terkait