Selain di kawasan Bandung Timur, flash mob menolak kenaikan BBM juga dilakukan kader PKS lain di Simpang Samsat Jalan Soekarno-Hatta, Buahbatu, dan Leuwipanjang.
Kemudian, simpang Rumah Sakit Immanuel, Jalan Pajajaran, Jalan Rajawali Timur, Simpang Cikapayang Dago, Simpang Sentot Alibasya-PPH Mustofa, dan Jalan Sukamiskin.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi itu karena membebani rakyat. Pemerintah sebaiknya berpihak kepada rakyat, daripada menaikan BBM sebesar 30 persen. "Kenaikan BBM bersubsidi agar ditinjau ulang karena sangat membebani rakyat," kata Haru Suandharu, Selasa (30/8/2022).
Kang Haru menyatakan, sebaiknya pemerintah melihat kondisi ekonomi rakyat saat ini yang masih terpuruk akibat terdampak badai pandemi Covid-19 selama dua tahun. "Saya melihat pemerintah sebaiknya melihat kondisi ril rakyat saat ini. Pembangunan IKN, kereta cepat sebaiknya ditunda. Silakan saja (dilanjutkan pembangunan IKN dan kereta cepat) jika kondisi ekonomi membaik," ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Jabar tersebut.
Editor : Agus Warsudi
partai keadilan sejahtera dpw pks DPW PKS Jabar kader pks pks harga bbm harga bbm naik kenaikan harga bbm tolak kenaikan harga bbm
Artikel Terkait