Dia mengemukakan, banyak warga yang bertanya-tanya kapan pembangunan dilaksanakan karena seremoninya sudah dilakukan hampir sebulan berlalu. Belum lagi jalan yang sudah rusak parah itu menjadi penyebab banyak terjadi kecelakaan khususnya para pengendara motor.
"Warga pengennya jalan segera diperbaiki, karena rusaknya sudah lama dan belum diperbaiki. Sebab kalau hujan di sini seperti kolam karena air semua tumpah ke jalan karena tidak ada saluran airnya," ucapnya.
Presidium Advokasi Pedagang Tradisional KBB Deni Nursyamsi mengatakan, rusaknya infrastruktur jalan di wilayah selatan KBB telah menghambat laju perekonomian masyarakat pedagang. Seperti terhambatnya distribusi hasil panen yang hendak dijual ke luar KBB akibat jalan rusak yang berimas kepada tingginya biaya transportasi.
Belum lagi banyak kendaraan angkutan yang cepat rusak karena setiap hari harus melinasi jalan rusak. Serta waktu yang habis terbuang percuma di jalan karena kemacetan yang ditimbulkan akibat kendaraan yang harus antre dan berjalan pelan di ruas-ruas jalan yang rusak.
"Berapa miliar rupiah kerugian yang hilang akibat jalan rusak di wilayah selatan selama bertahun-tahun. Makanya wajar warga kecewa karena belum terealisasinya pembangunan jalan yang oleh warga sudah ditunggu-tunggu, padahal seremoni groundbreaking-nya sudah dilakukan," kata Deni.
Editor : Agus Warsudi
bandung barat bupati bandung barat kabupaten bandung barat pemda bandung barat pemkab bandung barat jalan rusak jalan rusak makan korban jalan rusak parah warga keluhkan jalan rusak
Artikel Terkait