MAJALENGKA, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan inovasi helm berbahan limbah serabut kelapa sawit kepada masyarakat Majalengka. Helm berbahan limbah tersebut telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Selain memperkenalkan produk inovasi helm berbahan serabut kelapa sawit, BRIN juga memberikan bantuan mesin roasting atau alat sangrai kopi kepada pemilik kafe yang belum memiliki mesin sendiri.
Bantuan diserahkan Pelaksana tugas (plt) Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hardi Julendra dalam kunjungan bersama anggota Komisi VII DPR Nurhasan Zaidi, Rabu (20/10/2021).
Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hardi Julendra mengatakan, berbeda dengan helm umumnya yang menggunakan busa untuk lapisan bagian dalam, helm berlabel Green Composite itu, memanfaatkan limbah dari kelapa sawit.
"Helm ini inovasi teman-teman IPB (Institut Pertanian Bogor). Mereka memanfaatkan limbah tanaman sawit, serabutnya. Jadi lapisan dalam helm itu menggunakan serabut sawit," kata Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN.
Kendati menggunakan bahan limbah, ujar Julendra, helm tersebut dipastikan aman digunakan berkendara. Selain itu, dengan menggunakan serabut sebagai pengganti busa, helm tersebut relatif lebih nyaman dibanding yang berbahan busa.
"Itu pasti sudah diuji ya karena bentuk inovasi. Kelenturannya, segala macam, terus keamanannya untuk berkendara. Yang pasti, ini sudah SNI ya," ujar dia.
Julendra menuturkan, domain BRIN di riset dan inovasi. Karena itu, BRIN memfasilitasi semua riset dan inovasi di Indonesia. Mulai dari awal riset hingga menghasilkan produksi inovasi.
"Kami kan (BRIN) banyak peneliti masuk, bergabung di sana. Terus peralatannya. Termasuk juga bagian dari memperkenalkan hasil riset ke masyarakat. Seperti ini kan memperkenalkan. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)-nya tetap milik peneliti," tutur Julendra.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Nurhasan Zaidi mengatakan, mengapresiasi bantuan mesin roasting dari BRIN kepada pemilik kafe di Kabupaten Majalengka.
Di Majalengka banyak berkembang kafe kopi. Ada 60 sampai 80. Kami juga punya kebun kopi. Tapi (produk kopi) dijual ke luar Majalengka, balik lagi ke Majalengka dengan merk daerah lain.
"Karena itu, saya mengusulkan (bantuan mesin roasting) kepada BRIN. Alhamdulillah dapat roasting kopi ini. Jadi nanti kita giling, kemas di sini. (Lalu) inovasi helm bukan busa, tapi serabut kelapa. Sehingga tahan benturan, tidak sakit," kata Nurhasan Zaidi.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait