BANDUNG BARAT, iNews.id - Kondisi jalan sempit dengan tanjakan dan turunan curam, menjadi satu penyebab kecelakaan maut minibus B 2346 IL terjun ke jurang. Saat malam, lokasi kejadian di Kampung Pasir Pogor, RT 02/09, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu gelap gulita karena tidak ada penerangan.
Sementara, jalan itu menyusuri perbukitan yang di satu sisinya merupakan jurang dan di sisi lain berupa tebing. Sehingga, salah sedikit saja bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami keluarga Aten Sutisna (53).
Diketahui, akibat peristiwa ini, Aten Sutisna kehilangan istri tercinta Rina Andriyanti (38), dan dua anaknya, Dikri (8) dan Dilva (5). Sedangkan anak bungsunya Shiza yang baru berusia 8 bulan, selamat.
Kanit Laka Satlantas Polres Cimahi Ipda Bayu Subakti mengatakan, sebelum kecelakaan kendaraan yang dikemudikan oleh Aten Sutisna (53) itu melewati jalan desa yang kontur jalannya berupa perbukitan. Di lokasi kejadian tidak ada lampu penerangan yang membuat kondisi gelap gulita.
Pengemudi hanya mengandalkan lampu kendaraan sebagai penerangan. Kondisi ini cukup menyulitkan pengemudi untuk mengendalikan mobil Toyota Kijang yang dikendarainya. "Jadi, kendaraan terlalu ke kiri. Padahal di sebelah kiri adalah jurang," kata Kanit Laka Satlantas Polres Cimahi, Jumat (29/4/2022).
Ipda Bayu Subakti menyatakan, kontur tanah di bagian kiri jalan juga gembur dan labil. Sehingga tidak kuat menahan beban kendaraan yang akhirnya terperosok ke jurang. "Kendaraan korban mengalami kerusakan yang cukup parah, karena terjun ke dasar jurang (sedalam 100 meter)," ujarnya.
Para penumpang di mobil itu adalah satu keluarga dari Jakarta yang hendak mudik merayakan lebaran di Mukapayung, Cililin, KBB. Sebelumnya mereka dipandu oleh saudaranya yang mengendarai motor untuk melewati jalan tersebut.
Editor : Agus Warsudi
masuk jurang mobil masuk jurang bandung barat kabupaten bandung barat polres cimahi kecelakaan maut fakta kecelakaan maut
Artikel Terkait