Untuk menekan produksi sampah di Purwakarta, ibu-ibu dilatih mendaur ulang sampah anorganik berupa kerajinan dari botol air mineral. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi

PURWAKARTA, iNews.id - Pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus ditekan hingga di atas 50 persen agar usia fasilitas ini berumur panjang. Salah satunya, pengelolaan sampah secara mandiri oleh setiap desa.

Volume sampah yang dibuang ke TPA itu pun dikisaran 150-200 meter kubik per hari. Kondisi ini memaksa Pemkab Purwakarta mengantisipasi agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

Saat ini 183 desa di Kabupaten Purwakarta didorong untuk mengelola ssmpah sendiri dan tidak mengandalkan pembuangan ke TPA Cikolotok. Sementara TPA itu hanyabuntuk menampung sampah dari Kecamatan Purwakarta.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Purwakarta Jaya Pranolo mengatakan, dengan terbitnya Perbup Nomor 226/2020 tentang Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi kepada Desa, terdapat poin yang bermuatan masalah pengelolaan sampah secara mandiri di setiap desa.

Sehingga pengelolaan itu segera direalisasikan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). "Saat pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri oleh setiap desa, maka harus disiapkan sarana dan prasarana infrastrukturnya. Di antaranya berkaitan dengan tempat, personel, dan armada," kata Jaya, Selasa (3/11/2020).

Dia mengemukakan, optimistis pengelolaan sampah mandiri ini bisa terealisasi dan menekan produsi sampah ke TPA Cikolotok lebih dari 50 persen. Apalagi untuk ukuran desa tidak bernasalah dengan lahan. Sebab masing-masing desa memiliki lahan bengkok atau carik untuk bisa dimaksimalkan.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network