BANDUNG BARAT, iNews.id - Hari raya Idul Adha 1442 Hijriah di masa pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)) darurat, membuat rumah pohon hewan (RPH) kewalahan. Permintaan jasa pemotongan hewan kurban dan pengemasan daging meningkat 100 persen.
Seperti diketahui, selama PPKM darurat, pemotongan hewan kurban di masjid dan permukiman ditiadakan. Sebab, pemotongan di permukiman dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan warga yang berpotensi memicu klaster penularan Covid-19.
Karena itu, panitia kurban baik di masjid maupun permukiman menggunakan jasa RPH untuk memotong hewan kurban dan mengemas dagingnya. Dengan begitu, panitia kurban tinggal membagikannya ke warga.
Baihaqi, pengelola RPH Cikar Tani di Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengatakan, permintaan jasa pemotongan hewan kurban dan pengemasan daging meningkat 100 persen dibanding tahun lalu, 2020.
Karenanya, kata Baihaqi, RPH Cikar Tani kewalahan memenuhi permintaan jasa tersebut. Sebab, tenaga pemotong hewan kurban dan pengemas daging di RPH terbatas. Pada tahun lalu, RPH Cikar Tani hanya melayani 100 permintaan pemotongan hewan dan pengemasan.
"Sekarang, hari ini saja, naik jadi 200 ekor. Dua tiga hari ke depan juga sudah ada yang meminta jasa pemotongan. Ini artinya kesadaran masyarakat menggunakan jasa RPH sudah baik," kata Baihaqi, Selasa (20/7/2021).
Baihaqi menyatakan, permintaan jasa pemotongan hewan kurban dan pengemasan daging, tak hanya datangan dari wilayah KBB, Cimahi, dan Kota Bandung, tapi juga luar kota.
"Kami melayani jasa pemotongan sampai gantingan atau pengemasan menggunakan kantung plastik. Jadi panitia masjid tinggal membagikan daging kurban ke warga yang layak menima dan membutuhkan. Sehingga mereka lebih praktis dan aman di musim pandemi Covid-19 ini," ujar Baihaqi.
Baihaqi menuturkan, RPH Cikar Tani memiliki enam tenaga penyembelih hewan dan tenaga turun daging serta pengemasan 15 orang. Memang tidak banyak, tetapi tenaga yang ada merupakan orang-orang profesional di bidangnya.
"Kami merekrut pekerja dari kios-kios daging di pasar. Kami tarik semua. Mereka bisa mengerjakan (memotong hewan kurban dan merecah, serta mengemas daging) secara cepat," tutur Baihaqi.
Sementara itu, Melati, warga, setiap tahun menggunakan jasa pemotongan hewan kurban di RPH Cikar Tani, lembang. Sebelum masa pandemi, pemotongan hewan dilakukan di rumah. Tetapi karena saat ini sedang diterapkan PPKM darurat, sehingga pemotongan hewan kurban dilakukan di RPH Cikar.
"Lebih praktis di RPH karena tinggal membagikannya saja kepada warga yang berhak. Kami tidak perlu lagi repot memotong dan lain-lain," kata Melati.
Anto, warga, mengatakan, memilih menggunakan jasa RPH Cikar Tani karena saat ini pemerintah melarang pemotongan hewan di luar, seperti masjid dan permukiman karena akan menimbulkan kerumunan. "Pemotongan hewan kurban di RPH lebih cepat. Selain itu praktis. Kami tinggal membagikannya saja," ujar Anto.
Editor : Agus Warsudi
hewan kurban hewan kurban sapi daging hewan kurban bagi-bagi hewan kurban pemotongan hewan kurban rumah potong hewan Kecamatan Lembang bandung barat kabupaten bandung barat hari raya idul adha
Artikel Terkait