CIREBON, iNews.id - Isak tangis mengiringi pemakaman tenaga kerja wanita (TKW) asal Kota Cirebon, Jawa Barat, Tasmi (50), Minggu (13/7/2025).
Tangis keluarga pecah, terutama dari anak semata wayangnya, Fuji (21), yang tak kuasa menahan duka saat ibunya diturunkan ke liang lahat.
"Tinggal nama… Mamah gak pernah pulang. Ketemu terakhir ya sekarang ini, waktu sudah jadi jenazah," ucap Fuji terbata-bata, menggambarkan luka rindu yang tak sempat terobati.
Tasmi yang sudah 12 tahun bekerja tanpa pernah kembali ke kampung halaman itu pulang dari Negeri Jiran dalam kondisi terbujur kaku di peti mati.
Jenazahnya tiba di Cirebon pada Minggu (13/7/2025) dini hari dan langsung dimakamkan di kawasan Sunyaragi, Kota Cirebon.
Kedatangan jenazah Tasmi melalui Bandara Soekarno-Hatta disambut secara resmi oleh Pemerintah Kota Cirebon dan DPRD Provinsi Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, turut hadir mendampingi keluarga dalam prosesi pemakaman.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Alhamdulillah, proses pemulangan almarhumah berjalan lancar berkat kolaborasi lintas instansi, mulai dari KBRI Malaysia hingga pemerintah daerah,” ujarnya.
Sebelum dimakamkan, jenazah Tasmi disalatkan terlebih dahulu. Namun karena waktu kedatangan yang sangat dini dan alasan kondisi, jenazah tidak sempat dibawa ke rumah duka.
Fuji mengungkapkan, sejak ibunya berangkat ke Malaysia pada 2013, mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Selama lebih dari satu dekade, hubungan ibu-anak itu hanya dijalin lewat layar ponsel.
Komunikasi terakhir terjadi pada akhir Juni 2025. Saat itu, Tasmi mengeluhkan sakit dan menyampaikan keinginannya untuk pulang. Namun kondisi ekonomi keluarga yang terbatas menjadi penghalang.
Tasmi diketahui bekerja sebagai petugas kebersihan dan sebelumnya pernah menjadi asisten rumah tangga. Ia juga memiliki riwayat penyakit diabetes yang semakin memburuk belakangan ini.
Di balik lancarnya proses pemulangan jenazah, Wakil Wali Kota Cirebon mengungkapkan bahwa Tasmi diketahui berangkat ke Malaysia secara nonprosedural, meski paspornya masih aktif. Ia tidak tercatat secara resmi sebagai PMI legal.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait