Warga Dayeuhkolot menggunakan perahu untuk beraktivitas. Banjir merendam permukiman dan jalan raya akibat Sungai Citarum meluap. (FOTO: iNews/ERICK FACHRIZAL)

BANDUNG, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung sejak Minggu (13/3/2022) sore hingga Senin (14/3/2022) dini hari menyebabkan air Sungai Citarum meluap. Akibatnya, permukiman warga di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terendam banjir.

Ketinggian air banjir yang merendam permukiman dan jalan raya bervariasi antara 50 senitemeter (cm) hingga 1,5 meter. Kondisi paling parah dialami kawasan Jalan Andir-Katapang yang merupakan titik terendah di Dayeuhkolot yang berbatasan dengan Kecamatan Baleendah itu.

Sungai Citarum meluap lantaran hujan deras mengguyur Kabupaten Bandung sekitar selama beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Minggu (13/3/2022), hujan deras mengguyur sejak sore hingga dini hari.

Bencana banjir ini menyebabkan aktivitas warga Dayeuhkolot dan Baleendah terganggu. Sebab, selain permukiman, banjir juga merendam jalan raya. Warga terpaksa menggunakan perahu kayu dan ban karet untuk beraktivitas.

Selain Jalan Andir-Katapang, banjir biasanya merendam Jalan Dayeuhkolot-Bandung dan depan Metro. Lantaran tinggi muka air (TPA) yang merendam jalan sekitar 50-100 cm, kendaraan baik motor maupun mobil tidak bisa melintas.

Epul, warga Dayeuhkolot berharap pemerintah segera menangani permasalahan banjir yang setiap tahun melanda Dayeuhkolot, Baleendah, dan sekitarnya. "Ketika hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama banjir luapan Sungai Citarum pasti merendam pemukiman warga," kata Epul.

Diketahui, Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang merupakan kawasan paling rendah di cekungan Bandung. Tiga kecamatan ini berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang kerap meluap saat musim hujan tiba. 

Namun, sejak dibangun Terowongan Nanjung, banjir di lima kecamatan itu cepat surut dalam dua hingga tigas hari. Sebelum Terowongan Nanjung dibangun, banjir akibat luapan Sungai Citarum bisa merendam permukiman warga di lima kecamatan itu cukup lama, berlangsung satu hingga dua pekan bahkan satu bulan. 

Selain Terowongan Nanjung, pemerintah juga telah membangun danau retensi di kawasan Cieunteung, Dayeuhkolot dan sodetan Citanduy. Tiga upaya itu, Terowongan Nanjung, danau retensi Cieunteung, dan sodetan Citanduy, dilakukan agar saat Sungai Citarum meluap, dampaknya tak terlalu parah seperti tahun-tahun sebelumnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network