BANDUNG, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat melalui Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) masih terus mencari jemaah haji yang hilang di Tanah Suci. Ada tiga jemaah haji yang dilaporkan hilang, satu di antaranya berasal dari Majalengka.
"Jadi dari total jemaah senasional yang hilang itu jumlahnya 3 orang, satu sudah ketemu meninggal, nah yang dua termasuk yang Majalengka ini masih dalam tahap pencarian," kata Kepala Bidang PHU Kemenag Jabar, Boy Hari Novian, Jumat (14/7/2023).
Boy mengatakan, jemaah haji asal Majalengka tersebut bernama Suharja Wardi (68) yang hilang sejak 27 Juni 2023. Sampai saat ini, keberadaan Suharja belum diketahui oleh pihak panitia penyelenggara haji maupun kedutaan besar.
"Yang Majalengka itu masih belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian," ujar dia.
Boy menjelaskan, Suharja Wardi diduga hilang karena tersesat saat wukuf di Arafah. Saat itu, Suharja disebut keluar dari tenda dengan maksud buang air.
"Beliau tercatat sakit dimensia, dia sama isteri pergi ke toilet terus wudu, mereka terpisah. Petugas mencari menyisir sudut sudut tenda dan maktab hingga rumah sakit tapi belum ketemu," tuturnya.
Boy menegaskan, belum ada instruksi penghentian pencarian dari Suharja Wardi. Nantinya, pemerintah pusat akan menentukan suatu kebijakan terkait hilangnya jemaah haji asal Indonesia.
"Tapi kalau sampai selesai musim haji selesai berarti sekitar satu bulanan masih terus dilakukan pencarian, itu akan ada keterangan resmi dari pemerintah menyatakan hilang, baru kita bisa mengeluarkan informasi atau press release," tuturnya.
Di sisi lain, Boy menambahkan bahwa sudah ada 9.000 jemaah haji asal Indonesia yang telah kembali ke Tanah Air.
"Yang sudah pulang dari kloter 26 hari kemarin melalui JKS (Jakarta), dan 5 kloter dari KJT (Kertajati). Jadi total yang sudah tiba di Indonesia sudah sekitar 9000-an," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait