Eli Chuherli (56) guru sejarah SMKN 2 Karawang menceritakan awal mula dirinya disiram air keras. (Foto: iNews.id/Nilakusuma) 

KARAWANG, iNews.id - Kasus penyiraman air keras yang dialami, Eli Chuherli (56), guru sejarah SMKN 2 Karawang sehingga mengalami kebutaan mengundang simpati banyak pihak. Korban mendapat banyak simpati terutama dari kalangan guru di Karawang. 

Eli Chuherli mengalami kebutaan setelah wajahnya disiram air keras oleh teman bisnisnya, Ade Hermawan, 23 Mei 2023 lalu. Ade Hermawan akhirnya ditangkap polisi setelah sempat buron dari kejaran polisi selama satu bulan lebih.

Saat ditemui di kediamannya di Desa Sukalu, Kecamatan Telukjambe Timur, Eli Chuherli mengaku tidak menyangka jika dirinya mengalami kebutaan. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang dikenalnya dam berteman sejak lama. 

"Saya tidak berfikiran akan seperti ini kejadiannya karena apa yang saya lakukan terhadap Ade Hermawan selama ini untuk menyelamatkan bisnis saya. Jika dia sakit hati karena keputusan saya itu karena perbuatan dia sendiri. Tapi kok malah saya yang diperlakukan seperti ini," kata Eli Shuherli, Rabu (12/7/2023).

Menurut Eli, persoalan bermula ketika Ade Hermawan mengajak usaha bisnis rental mobil sekitar 2 tahun lalu. Ade Hermawan menjelaskan jika mobil akan disewakan ke perusahaan industri sebagai mobil jemputan karyawan. Karena tertarik, akhirnya Eli Chuherli bersedia bekerja sama dengan Ade Hermawan menjalankan bisnis rental. 

"Saya punya mobil satu dan uang Rp50 juta untuk menjalankan usaha rental tersebut. Kemudian kita bikin perusahaan dihadapan notaris," kata Eli Chuherli.

Kemudian karena dirinya seorang guru di SMKN 2 Karawang mengajar sejarah, akhirnya operasional perusahaan diserahkan sepenuh kepada Ade Hermawan. Namun dalam mengelola perusahaan, Ade Hermawan dinilai mulai berlaku curang kepada dirinya. 

"Dia kalau setor sedikit tidak seperti yang disampaikan sebelumnya, makanya saya mulai merasa dicurangi. Apalagi pihak perusahaan juga komplain karena salah dalam mengelola perusahaan," katanya.  

Namun ketika dirinya protes dan mengingatkan Ade Hermawan agar menjalankan usahanya dengan benar malah tidak dianggap. Karena kesal akhirnya dirinya memberanikan diri meminta Ade Hermawan mundur dari perusahaan dan Ade Hermawan bersedia mundur. 

"Saat itu dia bersedia mundur kemudian kami mengurus pengunduran dirinya di notaris. Setelah dari notaris kemudian saya ke bank untuk merubah nama rekening  perusahaan di bank," katanya.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network