Konsumen sedang di sebuah showroom produk lokal Bandung. (Foto: Istimewa)

Pembenahan rantai pasok harus secara end-to-end karena daya saing ditentukan oleh efisiensi seluruh pelaku dalam rantai pasok. Pelaku UMKM produsen makanan, misalnya, bisa terkendala mendapatkan bahan baku murah karena tingkat kerusakan komoditasnya yang tinggi sepanjang tahapan rantai pasok.  

SCI memperkirakan food losses & waste untuk buah dan sayuran di Indonesia pada tahapan pasca panen sekitar 10 persen dan distribusi sekitar 7,5 persen. Secara keseluruhan food losses & waste bisa mencapai 50 persen yang sebagian besar terjadi pada tahap produksi dan pengolahan.

"Food losses dan waste itu akan diperhitungkan sebagai biaya sehingga menurunkan daya saing produk," tutur Setijadi.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network