GARUT, iNews.id – Grup Kumpulan Barudak Gay SMP/SMA Garut yang sempat viral di media sosial dan akhirnya diblokir pemerintah, juga membuat resah kalangan pelajar. Ratusan siswa SMP Negeri 2 Tarogong Kidul, Garut, mendeklarasikan penolakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), Jumat (12/10/2018).
Para pelajar sangat menyayangkan isu maraknya LGBT di Kabupaten Garut yang menyasar para pelajar SMP dan SMA. Grup gay yang membawa-bawa nama pelajar Garut membuast citra buruk bagi para pelajar di daerah ini.
Para siswa SMP ini pun menyatajan perang dan menolak gerakan LGBT dan kelompok negatif lainnya di lingkungan sekolah. Mereka berharap orang-orang dibalik grup yang viral di media sosial dan juga diberitakan itu segera ditindak tegas.
“Grup gay itu kan sudah bawa-bawa nama pelajar, jadi harus ada tindakan-tindakan tegas. Jika tidak, LGBT akan menyebar luas dan akan menghancurkan dan merusak generasi muda bangsa Indonesia,” kata siswa SMPN 2 Tarogong Kidul, Rohmat.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 2 Tarogong Kidul, Muhidin juga memaparkan, deklarasi itu digelar para pelajar untuk menyikapi maraknya pemberitaan mengenai keberadaan grup gay pelajar SMP-SMA di Garut. Para siswa melalui OSIS menegaskan, menolak LGBT di sekolah dan di Garut.
“Para siswa kami yang mendesak sekolah bahwa mereka ingin mengadakan deklarasi menolak LGBT, setelah maraknya pemberitaan mengenai grup gay di Garut,” katanya.
Muhidin mengatakan, pihak sekolah juga mengantisipasi LGBT dan kegiatan negatif di lingkungan sekolah dengan berbagai program yang sudah dicanangkan Pemkab Garut. Kegiatan itu di antaranya gerakan embun pagi, salat duga dan salat berjamaah. “Kami juga melarang para siswa membawa ponsel ke sekolah,” ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait