Satrio mengatakan, karena harga terus menerus naik sejumlah pedagang memutuskan menghentikan berdagang terlur ayam. Bahkan pedagang mengancam akan melakukan aksi demo jika pemerintah tidak bisa menurunkan harga.
"Setiap hari harga telur naik antara Rp1.000 hingga Rp2.000. Kalau dibiarkan terus harga bisa naik lagi," ujar Satrio.
Menurur Satrio, pedagang menyesalkan pemerintah yang tidak serius menurunkan harga telur. Padahal kenaikan harga telur terjadi sekitar satu bulan kebelakang. Namun kenaikan segnifikan terjadi sejak seminggu ke belakang.
"Harusnya pemerintah serius sejak pertama terjadi kenaikan harga. Sekarang harga sudah tinggi sekali dan merugikan pedagang," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait