"Bencana non-alam ini, mau tidak mau, sampai juga ke desa. Kedahsyatan penyebaran dan penularan virus ini sulit dikendalikan. Karena itu, desa-desa harus dipersiapkan menanggulanginya agar dampak Covid-19 di desa tetap dapat dikendalikan,” ujar Gus Halim.
Mendes PDTT menuturkan, melalui Program Desa Tanggap Covid-19, desa-desa secara mandiri membentuk tim relawan yang melibatkan semua unsur masyarakat. Mereka bekerja dengan prinsip gotong-royong. Selama pandemi ini telah dilaksanakan sosialisasi hidup sehat di 59.125 desa pada 2020 dan 47.535 desa pada 2021.
Penyediaan tempat cuci tangan di tempat-tempat publik dilakukan oleh 56.056 desa pada 2020 dan 48.416 desa pada 2021; penyemprotan disinfektan dilaksanakan di 57.154 desa pada 2020 dan 45.103 desa pada 2021. Pos Gerbang Desa untuk mengendalikan mobilitas warga dibangun di 50.845 desa pada 2020 dan 49.022 desa pada 2021.
"Sudah ada 39.683 desa yang melaksanakan pengadaan masker gratis bagi warga pada 2020, dan 46.648 desa pada 2021,” tutur penerima doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.
Editor : Agus Warsudi
kemendes pdtt mendes pdtt dampak pandemi covid-19 pandemi Covid-19 puncak pandemi covid-19 Pemerintah desa Kabupaten Sukabumi sukabumi Kasepuhan Ciptagelar kampung adat ciptagelar
Artikel Terkait