Prof Tualar berharap pemerintah terus memfasilitasi dan mendorong petani agar mengembangkan pupuk organik. Terutama bagi petani-petani milenial yang identik dengan penggunaan terknologi digital dalam bertani.
"Jadi meningkatkan kapasitas petani harus dilakukan baik itu secara perorangan atau lewat kelompok tani. Saya juga berharap bisa ada sinergitas yang baik dari pertanian dan peternakan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik atau buatan sendiri. Syahrul merasa kompos itu perlu karena banyak manfaatnya. Selain itu, jumlah pupuk subsidi yang diberikan pemerintah saat ini sangat terbatas.
“Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat kebanyakan didatangkan dari Ukraina dan Rusia akibat perang kedua belah pihak. Oleh karena itu, yang tidak disubsidi dengan pupuk harus segera membawa pupuk organik. Minimal setiap kabupaten harus menjadi percontohan dan tidak bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat,” kata Syahrul.
Editor : Agus Warsudi
fakultas pertanian Unpad Bandung pupuk organik pupuk organik cair kompos pembuatan pupuk kompos pupuk subsidi pertanian menteri pertanian syahrul yasin limpo
Artikel Terkait