BANDUNG, iNews.id - Kota Bandung tampaknya sulit dilepaskan dari kendaraan pedagang kaki lima (PKL). Kendati berbagai program penataan telah dilakukan, namun PKL terus menjamur di sejumlah titik strategis, seperti Kawasan Tegalega, Cicadas, Pahlawan, dan lainnya.
Tak heran, antara Pemkot Bandung dan PKL terkesan kucing kucingan. Sering ditertibkan, namun kembali lagi. Kendati begitu, menjamurnya PKL juga tak bisa dilepaskan dari adanya permintaan. Masyarakat cenderung memilih belanja mudah di pinggir jalan. Belum lagi faktor ekonomi karena tidak adanya lapangan pekerjaan bagi PKL.
Menariknya, informasi yang didapat MNC Portal Indonesia (MPI), dalam satu kawasan kaki lima, bisa diisi oleh anggota keluarga yang sama dengan jenis dagangan berbeda. Hal itu misalnya terjadi di kawasan Tegalega.
Seperti yang diakui Camat Regol, Kota Bandung, Iwan Sumaryana. Menurut dia, dalam satu kawasan bisa diisi oleh beberapa lapak dari keluarga yang sama. Atas kondisi itu, pihaknya sudah meminta kepada PKL agar mengurangi, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
"Kalau bisa satu keluarga satu lapak. Jangan sampai ada beberapa lapak padahal masih satu keluarga," kata dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait