JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat menimbulkan banyak kerusakan. Sejumlah bangunan di Cianjur maupun Sukabumi mengalami retak hingga ambruk akibat guncangan gempa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun Twitter miliknya @DaryonoBMKG menjelaskan tiga faktor mengapa gempa Cianjur menimbulkan banyak kerusakan.
Pertama, kedalaman gempa yang dangkal. Kedua, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, dan ketiga, lokasi permukaan berada pada tanah lunak (efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).
Daryono menambahkan, hingga Selasa pagi pukul 07.30 WIB terjadi gempa susulan (aftershocks) sebanyak 127 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar yakni M4,2 dan terkecil M1,2.
Gempa Cianjur menurutnya termasuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Karakteristik gempa kerak dangkal itu memilki gempa susulan yang cukup banyak, karena berada di batuan yang relatif rapuh.
Namun gempa susulan itu menurutnya cenderung melemah. Begitu juga dengan frekuensi gempa susulan setelah gempa utama yang bermagnitudo 5,6 pada Senin (12/11) siang juga semakin berkurang.
"Aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh," ujar Daryono.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait