Foto/Ilustrasi/SINDOnews

BANDUNG, iNews.id - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung tak menerima laporan kerusakan bangunan, baik rumah maupun fasilitas umum akibat gempa tektonik Magnitudo 4,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (1/11/2020) malam. Saat ini BPBD masih melakukan penelusuran.

Kepala Bidang (Kabid) PK Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung Hendra mengatakan, dari pukul 22.59 WIB, Minggu (1/11/2020) hingga Senin (2/11/2020) pagi, Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung masih berkoordinasi dengan wilayah kecamatan yang merasakan gempa tersebut.

"Belum ada laporan mengenai kerusakan dan kerugian bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata Hendra dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (2/11/2020).

Dampak yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat dan penggiat kebencanaan, ujar Hendra, gempabumi ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pangalengan, Banjaran, Soreang, Cimaung, Ciparay, Kertasari Majalaya, dan Baleendah, Kabupaten Bandung serta Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Manajer Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Jabar Budi Budiman juga menyatakan fakta serupa. "Sampai sekrang belum ada laporan kerusakan dan BPBD Kabupaten Bandung dan sekitarnya," kata Budi.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Bandung dan sekitarnya diguncang gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 4,0. Gempa ini diduga disebabkan oleh aktivitas Sesar Garsel atau Garut Selatan.

Episenter terletak pada koordinat 7,20 Lintang Selatan (LS) dan 107,60 Bujur Timur (BT) atau berlokasi di darat pada jarak 21 kilometer (km) Tenggara Kabupaten Bandung dengan hiposenter kedalaman 5 kilometer.

Gempa ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pangalengan dengan Skala Intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Di Kecamatan Ciparay, Majalaya, dan Baleendah dengan Skala Intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kemudian di Kecamatna Parompong I MMI atau getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network