CIREBON, iNew.id - Tumpukan sampah menggunung menutup jalan desa sepanjang 150 meter di Kabupaten Cirebon. Warga pun kesulitan melintasi jalan penghubung empat desa di Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, tersebut.
Padahal jalan itu merupakan akses andalan warga untuk aktivitas sehari-hari. Tumpukan sampah yang semula berada di tempat pengolahan sampah meluber ke jalan sebagai akibat tak pernah diangkut. Selain itu, dari tumpukan sampah ini pun menimbulkan aroma tak sedap dan menghitamkan air resapan, terutama seusai diguyur hujan.
Akhirnya warga harus menggunakan pelintas kereta api karena jalan yang selama ini digunakan tertutp sampah. Menggunakan pelintasan kereta api seperti itu, tentu saja sangat berisiko dan mengancam keselamatan warga.
Sejak setahun terakhir, tumpukan sampah tersebut semakin menggunung. Kurangnya perhatian pemerintah setempat. Beberapa warga sempat berinisiatif dengan menyingkirkan sampah yang sudah penuhi belatung ke bahu jalan. Sesekali mereka pun membakarnya, namun upaya itu tetap saja sia-sia lantaran masih ada saja yang membuang sampah sembarangan.
"Jelas mengganggu sekali. Kalau soal bau jangan ditanya, namanya juga sampah," kata Azis, warga setemat, Senin (23/5/2022).
Sementara itu, warga sudah berkali-kali melaporkan tumpukan sampah ke pemerintahan desa hingga Pemkab Cirebon. Namun tak ada respons serius.
"Dampaknya selain aroma tidak sedap. Baunya tercium sampai ke permukiman," ujar Yusuf Supardi, tokoh masyarakat.
Mereka berharap, tumpukan sampah tersebut segera ditangani atau diangkut. Sehingga akses jalan bisa kembali digunakan dan tidak tercium lagi aroma tak sedap.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait