Suasana pembukaan Festival Sate Maranggi 2020 di Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Pro dan kontra bermunculan pascakegiatan tersebut digelar. Sehingga membuat Ketua Harian GTPP Covid-19 ikut merespons. Foto : Istimewa

PURWAKARTA, iNews.id – Festival Maranggi 2020 yang digelar di Situ Wanayasa, Purwakarta pada 24 Desember 2020, berbuntut panjang. Beragam kritikan pedas dan dukungan terhadap festival itu pun bermunculan dan mewarnai dunia maya.   

Sebagian warganet menilai festival tersebut tidak mencerminkan ketauladanan dari pemerintah daerah di saat terjadi pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat. Protokol kesehatan (prokes) dan kerumunanlah yang disoal banyak pihak. Bahkan ada sekelompok organisasi yang akan melaporkan kegiatan itu ke pihak berwajib.

Namun di sisi lain, festival itu dinilai sangat penting untuk mengangkat pelaku usaha sate maranggi di Purwakarta yang terpuruk gara-gara pandemi Covid-19. Pihak pemerintah pun bersikukuh bahwa menerapkan prokes ketat, dengan membatasi peserta yang hadir serta adanya pemeriksaan rapid test kepada undangan yang hadir.

Merespons kegaduhan itu, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Purwakarta, Iyus Permana mengaku ikut hadir dalam acara. Dia merasa tidak ada kerumunan dalam Festival Maranggi 2020.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network