BANDUNG, iNews.id - Sejumlah ibu atau emak-emak Kota Bandung turun ke jalan, menggelar unjuk rasa di depan Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kamis (28//10/2021). Mereka menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan oknum polisi.
Emak-emang pengunjuk rasa yang menamakan diri Aliansi Emak-emak Indonesia itu tak mempedulikan hujan yang mengguyur Kota Bandung. Mereka tetap berorasi di atas mobil bak terbuka dan ditepi jalan.
Selain itu, mereka membentangkan faplet dan poster berisi aspirasi terkait penagakan keadilan, tindak tegas oknum polisi bermasalah, dan lain-lain.
Salah satu spanduk berisi tulisan, 'Sumpah Emak-emak Indonesia. Kami emak-emak Indonesia siap bertumpah darah demi rakyat dan NKRI berdaulat'.
Umi Falah, orator dalam aksi, menyampaikan aspiran terkait peristiwa pemerkosaan yang dilakukan Kapolsek Parigi Moutong terhadap seorang gadis. Dia juga mengkritik aksi kekerasan oknum polisi terhadap seorang demonstran di Tangerang, Banten.
"Kami melihat terjadi wanita dilecehkan seksual. Padahal ini wanita. Wanita itu ibu kita, wanita saudara perempuan kita. Wanita adalah anak cucu kita. Di mana nuraninya seandainya aparat melecehkan wanita. Tersinggung tidak jika ibu kita, saudara kita (dilecehkan seksual). Kami berdiri di sini meminta keadilan, usut tuntas mereka yang melakukan pelecehan seksual di manapun berada," kata Umi Falah dalam orasinya.
Tujuan emak-emak melakukan aksi ini, ujar Umi Falah, hanya untuk menuntut keadilan. Sebab, kata dia, belakangan ini banyak terjadi kasus dengan korban wanita.
"Intinya, kami menuntut keadilan karena melihat realitas di lapangan sungguh tidak adil terhadap para perempuan, secara pribadi maupun komunitas. Kemarin itu saya lihat ada seorang wanita dilecehkan secara seksual, mahasiswa di-smackdown. Kemudian ibu-ibu ditampar dan banyak lagi masalah itu," ujarnya,
Umi Falah berharap ke depan polisi di Indonesia bisa menegakkan keadilan dan kasus-kasus yang melibatkan anggota polisi tak lagi terulang.
"Harapannya polisi tegakan keadilan. Kalau polisi hadir dan adil sebagai aparat nomor wahid, insya Allah. Polisi itu jangan membela perutnya, tapi tegakkan keadilan. Kalau polisi adil tidak ada akan aksi," tutur Umi Falah.
Sementara itu, seorang polisi wanita mengapresiasi aksi unjuk rasa emak-emak Kota Bandung yang berlangsung aman dan kondusif. "Kami atas nama pimpinan terik kasih sudah damai kondusif. Aspirasi kami terima semoga ke depan polisi lebih baik lagi dan oknum yang diperiksa semoga tidak ada lagi ke depan," kata polwan itu.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengultimatum jajarannya untuk menindak tegas anggota bermasalah. Perbuatan yang dilakukan oleh personel, jika bersifat positif, dampaknya secara organisasi akan positif. Begitupun sebaliknya.
"Jadi persepsi itu muncul menjadi generalisasi. Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum (yang melakukan pelanggaran) sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif," kata Kapolri saat menutup pendidikan Sespimti ke-30 di Sespim Polri Lembang, Kabupaten bandung Barat (KBB).
Terkait kepemimpinan, ujar Kapolri, mengutip peribahasa, 'Ikan Busuk Mulai dari Kepala'. Dengan kata lain, segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinan bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajaran.
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahan akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah," ujar Kapolri.
"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi. Jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang," ucap Jenderal Pol Listyo Sigit.
Editor : Agus Warsudi
emak-emak demo emak-emak aspirasi emak-emak kaum emak-emak kota bandung Mapolrestabes Bandung aksi polisi anggota polisi kapolri Listyo Sigit
Artikel Terkait