CIREBON, iNews.id – Suasana duka menyelimuti keluarga Suheryanto, korban bencana angin puting beliung di Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Selain rumahnya luluhlantak akibat diterjang angin tersebut, Suheryanto juga harus kehilangan anak pertamanya, Herdi (3) yang terkena reruntuhan bangunan rumah saat bencana itu terjadi pada Minggu (30/12/2018) petang.
Jenazah Herdi sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat, Senin (31/12/2018). Sebelum meninggal, Herdi sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, nyawa Herdi tak tertolong lantaran luka parah yang dideritanya.
Selain Herdi, adiknya yang baru berusia enam hari pun menjadi korban dan mengalami luka di bagian dahi akibat puting beliung yang terjadi Minggu (30/12/2018) petang. Bayi itu sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Orang tua korban, Suheryanto, mengaku sempat berusaha menyelamatkan korban Herdi dan sempat mengangkat tubuh korban. Namun nahas, angin lebih cepat menerjang rumahnya yang dihuni delapan orang termasuk korban dan adiknya berusia enam hari.
"Saat itu tangan saya sudah mengangkat korban namun tertimpa reruntuhan dan menimpa korban hingga akhirnya meninggal dunia," kata Suheryanto.
Sementara itu, kondisi rumah korban pun saat ini sudah ambruk dan rata dengan tanah. Hampir seluruh bangunan dan isinya ini tak bisa diselamatkan.Musibah ini juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka-luka dan shock.
Diketahui, angin puting beliung yang menerjang Desa Panguragan Kulon pada Minggu petang mengakibatkan 165 rumah warga rusak parah dan sebagian rata tanah. Bencana itu juga menyebabkan satu balita meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait