Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi saat meninjau langsung seleksi PPPK tingkat SMA/SMK/SLB di Kabupaten Pangandaran. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Seorang ibu hamil mengalami kontraksi saat mengerjakan ujian seleksi penerimaan PPPK SMA/SMK/SLM di Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). Akibatnya, ibu hamil itu gagal menuntutaskan ujian.

Ibu hamil besar yang gagal menuntaskan ujian karena mengalami kontraksi itu mengikuti seleksi di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) 03 SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan.

"Saat mengerjakan soal, peserta tersebut (ibu hamil) mengalami kontraksi dan akan melahirkan sehingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Peserta itu akhirnya tidak selesai mengerjakan soal dan akan diajukan untuk mengikuti susulan atau mengikuti ujian tahap dua," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi, Rabu (15/9/2021). 

Dedi mengatakan, minat masyarakat untuk menjadi calon guru dan tenaga kependidikan tingkat SMA/SMK/SLB di Jabar ini, tinggi. Hal itu terlihat dari peserta seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 tingkat SMA, SMK dan SLB di Provinsi Jawa Barat yang diikuti 83.733 orang. 

Bahkan, tidak hanya peserta umum, seleksi juga diikuti kalangan disabilitas. Seleksi tahap pertama sudah dilaksanakan sejak 13 September 2021 dan akan berakhir pada 16 September 2021. 

Adapun seleksi untuk peserta disabilitas dilaksanakan pada 17 September 2021 mendatang. Adapun formasi PPPK 2021 tingkat SMA/SMK/SLB di seluruh Jabar hanya sekitar 16.000 formasi.

Dedi menyatakan, peserta yang terkendala teknis seperti mengalami kerusakan server, mati listrik, kendala jaringan lokal, hingga tidak mampu menyelesaikan soal dalam waktu yang telah ditentukan akan diajukan pula untuk mengikuti seleksi susulan yang rencananya bakal digelar Sabtu 18 September 2021.

Disdik Jabar memfasilitasi peserta seleksi PPPK tingkat PAUD, SD, dan SMP yang berada di bawah kendali dinas pendidikan kabupaten/kota. "Seleksi PPPK 2021 dilakukan secara semi-online dengan waktu pengerjaan 170 menit (per-orang). Jumlah sekolah yang digunakan sebagai lokasi ujian sebanyak 124 unit," ujar Dedi.

Kadisdik Jabar menuturkan, telah meninjau seleksi PPPK di Kabupaten Pangandaran pada Senin 13 September 2021 lalu. Secara umum, dalam pelaksanaan seleksi hari pertama dan kedua di 27 kabupaten/kota di Jabar, terdapat 10.735 peserta yang hadir pada sesi satu dan 10.825 peserta di sesi dua. "Jadi untuk seleksi PPPK tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua sesi pada setiap harinya," tutur Kadisdik. 

Dedi mengatakan bahwa di hari pertama dan kedua pelaksanaan seleksi, terdapat peserta yang tidak hadir lantaran sakit. Adapun yang sakit pada hari pertama di sesi satu sebanyak 42 peserta dan sesi dua 17 peserta. "Sedangkan peserta yang tidak hadir karena sakit di hari kedua sebanyak 26 peserta pada sesi satu dan sesi kedua 21 peserta," ucap Dedi. 

Pada hari pertama dan kedua seleksi, ujarnya, mendapati sejumlah peserta yang dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil swab antigen. "Peserta yang sakit, reaktif, dan terpapar COVID-19 tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan dijadwalkan ulang pada ujian susulan Sabtu, 18 September 2021 atau dijadwalkan mengikuti ujian tahap dua (apabila belum bisa mengikuti susulan)," ujarnya. 

Selain itu, didapati pula 109 peserta seleksi yang terlambat di sesi satu dan 34 peserta dan sesi dua serta tanpa keterangan pada sesi satu sebanyak 202 peserta dan sesi dua 227 peserta. 

"Total peserta yang tidak hadir berdasarkan keterangan sakit, reaktif, tidak bawa antigen, terlambat, dan tanpa keterangan pada hari pertama sebanyak 676 peserta," tutur Dedi. 

Adapun di hari kedua, yang terlambat pada sesi satu 18 peserta dan sesi dua 7 peserta serta tanpa keterangan pada sesi satu 170 peserta dan sesi dua 196 peserta. "Dengan begitu, secara total, terdapat 456 peserta yang tidak hadir pada seleksi PPPK hari kedua," ucapnya. 

Kendala lain, peserta tidak hadir dalam seleksi juga diakibatkan kesalahan peserta dalam melihat jadwal seleksi pascaperubahan jadwal seleksi sesi satu di hari pertama aeleksi yang semula pukul 13.00 WIB menjadi pukul 07.00 WIB yang berakibat pada bergesernya jadwal secara keseluruhan. 

"Hal ini menyebabkan peserta datang terlambat dari waktu yang seharusnya. Persoalam ini akan ditangani dengan menambahkan jadwal ujian susulan pada hari Sabtu, 18 September 2021 nanti," ujar Dedi.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network