BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menelusuri adanya kasus dugaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik warga Kota Bandung yang terdata sudah divaksin di RSUD Cililin. Dinkes belum bisa memastikan yang menjadi sebab tiba-tiba ada NIK ganda.
Selain itu, kapan dilakukan vaksinasi kepada nama yang terdata pernah divaksin Covid-19 di RSUD Cililin sehingga menimbulkan polemik.
"Kami masih melakukan pendalaman dan penelusuran kenapa itu bisa terjadi. Nanti juga akan di tracking ke RSUD Cililin langsung," kata Kepala Dinas Kesehatan, KBB, Eissenhower Sitanggang, Rabu (8/9/2021).
Dirinya belum bisa menjelaskan panjang lebar, hanya saja diprediksi bisa saja kesalahan terjadi pada saat penginputan data. Sebab terkadang data antara NIK dan nama berbeda, dan itu yang sedang coba ditelusuri. Kalaupun nantinya ada perubahan data bisa mengeceknya di peduli lindungi.
"Nanti kita pastikan dulu, apakah salah input, NIK-nya double, atau seperti apa," ujarnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Cililin dr Neng Siti Djulaeha menyebutkan, sesuai kondisi real bahwa RSUD Cililin tidak pernah melayani vaksin untuk masyarakat umum. Hanya saja akun RSUD Cililin saat ini dipakai oleh Dinkes KBB yang melakukan pelayanan vaksin di IKEA Kota Baru Parahyangan.
"Kalau di kita (RSUD Cililin) vaksinasi hanya dilakukan kepada nakes dan karyawan dan tidak ke masyarakat umum," katanya yang mengaku bingung dengan adanya doubel NIK dan telah divaksin di RSUD Cililin.
Terkait ada nama warga yang terdata pernah divaksin Covid-19 di RSUD Cililin, kata dia, karena akunnya dipakai oleh Dinkes KBB. Akibatnya yang tertera di kartu vaksin adalah RSUD Cililin yang melakukan pelayanan vaksin untuk masyarakat.
"Jadi efek akun dipakai di IKEA, banyak masyarakat yang menghubungi RSUD Cililin untuk vaksinasi kedua, bahkan ada yang datang langsung ke RSUD Cililin," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait