Menurutnya, jika suara dari sivitas akademika ini dipandang sebagai politik praktis, lantas bagaimana akan ada koreksi pada para pemimpin. Justru yg harus dikritisi adalah pidato-pidato sejumlah rektor yang isinya mirip-mirip dan patut diduga dikendalikan kekuasaan.
"Ini yang harusnya dikritik. Kampus dipolitisasi oleh pidato-pidato rektor yang lucu. Sebenarnya kalau aspirasi guru besar dipandang politik praktis, apa tidak sebaliknya justru yang mengkritik kami melakukan politik praktis? Silakan publik yang menilai. Justru seharusnya semua elemen berintropeksi diri agar kita belajar menjadi negarawan bukan partisan,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait